tirto.id -
"Gini lima persen itu baik dalam kondisi sekarang, dalam kondisi global seperti ini. Kalau dibilang lima persen baik, bukan kita aja yang bilang. Semua dunia bilang baik," kata Luhut dalam acara coffe morning di kantornya, Senin (8/4/2019).
Ia menambahkan, "kalau dibilang 'ndasmu', aneh juga. Kok kasar begitu? Enggak sesederhana itu ngatur pemerintahan."
Luhut juga menampik tudingan bahwa ada kebocoran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp2.000 triliun yang disebut Prabowo. Sebab, kata dia, hal itu justru sudah dikonfirmasi oleh KPK.
"Coba aja kamu tanya ke KPK (soal itu)," ucapnya.
Secara logika, menurut Luhut, tak mungkin ada kebocoran sebesar itu. Sebab, APBN yang dipatok oleh pemerintah hanya sebesar Rp2.400 triliun.
"Kalau Rp2.000 triliun bocor, bangkrut kita," tuturnya.
Pernyataan Luhut tersebut merespons Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang mengritik klaim pemerintah soal perekonomian tengah stabil dengan pertumbuhan ekonomi berkisar lima persen. Menurut Prabowo, angka tersebut merupakan kegagalan pemerintah untuk menepati janji pertumbuhan ekonomi tujuh pesen.
"Katanya ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan lima persen. Lima persen ndasmu?" ujar Prabowo dalam orasinya saat Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Kemarin (7/4/2019).
Dalam bahasa Jawa kata ndasmu berarti kepalamu, yang biasa digunakan sebagai umpatan untuk menyatakan ketidaksetujuan terhadap suatu pernyataan.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari