Menuju konten utama

Resmikan Pabrik Baru Krakatau Steel, Jokowi: Tak Lagi Impor-Impor

Dengan adanya Hot Strip Mill #2 milik PT Krakatau Steel, Presiden Jokowi berharap Indonesia tak lagi mengimpor baja.

Resmikan Pabrik Baru Krakatau Steel, Jokowi: Tak Lagi Impor-Impor
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan keterangan pers terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin (23/8/2021). ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi meresmikan Hot Strip Mill #2 milik PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Saat memberikan sambutan, Jokowi menekankan bahwa transformasi BUMN menjadi sebuah keharusan agar BUMN bisa menjadi kelas dunia, kompetitif dan profesional. Ia mengaku, PT Krakatau Steel tengah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan yang semakin sehat.

"PT Krakatau Steel juga terus melakukan transformasi dan terus melakukan restrukturisasi. Pak Menteri BUMN tadi juga menyampaikan Krakatau Steel saat ini sudah semakin sehat karena sebelumnya memang kurang sehat. Produksinya juga semakin lancar, industri ini sangat strategis," kata Jokowi, Selasa.

Jokowi mengaku memberi atensi tentang produksi baja. Ia beralasan, produk yang diproduksi penting digunakan bagi industri lain. Pelaku industri tidak perlu impor sehingga keberadaan industri baja menjadi salah satu pilar untuk pertumbuhan ekonomi karena tingginya permintaan konsumsi baja. Ia mencatat kebutuhan baja Indonesia maik 40 persen.

"Kalau kita tahu konsumsi baja kita sangat besar jangan dibiarkan ini dimasuki produk-produk dari luar," kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini berharap, peresmian hot strip mill 2 milik PT Krakatau Steel ini bisa mendorong produksi baja Indonesia. Ia mengatakan, negara yang memiliki produksi baja dengan teknologi ini ada dua, yakni di Amerika dan Indonesia.

Ia pun mengakui proses produksi baja dilakukan dengan teknologi tinggi. Sebab, pabrik mempunyai kapasitas produksi hot rolled coil hingga 1,5 juta ton per tahun dengan kualitas bahan premium. Ia pun mengaku produksi baja tersebut bisa bertambah sehingga Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor.

"Jadi tidak ada lagi impor-impor yang kita lakukan sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja. Negara kita saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor indonesia sehingga kita harapkan bisa menghemat devisa 29 triliun per tahun ini. Angka yang sangat besar sekali," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan agar produk yang dihasilkan PT Krakatau Steel kali ini tidak kalah berkualitas dibanding barang asing. Ia ingin agar baja produksi Krakatau Steel hisa memenuhi kebutuuan dunia industri. Ia berharap, baja tersebut bisa menjadi komoditas yang memenuhi kebutuhan dunia industri serta bersaing dengan barang-barang serupa di tingkat regional maupun global.

"Saya titip agar para menteri terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi profesional dan terus menguntungkan untuk mewujudkan klaster baja 10 juta ton di cilegon ini yang ditargetkan terealisasi pada 2025," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait KRAKATAU STEEL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Bisnis
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri