Menuju konten utama

Resesi Global, Ini Prediksi Kondisi Ekonomi RI Menurut Ekonom

Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di tengah ancaman 40 persen ekonomi dunia yang akan terkena resesi?

Resesi Global, Ini Prediksi Kondisi Ekonomi RI Menurut Ekonom
Ilustrasi Resesi Global. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sekitar 40 persen ekonomi negara-negara di dunia akan mengalami resesi, menurut pernyataan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

Lantas, bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di tengah ancaman 40 persen ekonomi dunia yang akan terkena resesi?

Mengenai hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menuturkan, karena ekonomi dunia 40 persen diprediksi akan mengalami resesi atau penurunan pertumbuhan ekonomi secara global. Otomatis, masyarakat dunia mengalami penurunan permintaan barang dan jasa.

Misal, seperti Amerika, sebagian negara Eropa, Jepang sampai China mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi atau resesi, maka negara tersebut juga akan mengalami penurunan importasi dari negara-negara mitra dagangnya.

“Ketika 40 persen ekonomi dunia dilanda resesi, maka imbasnya juga terhadap masyarakat dunia akan mengalami penurunan permintaan barang dan jasa,” tutur Ahmad ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Minggu (27/1/2023).

“Negara seperti Amerika, beberapa negara Eropa, Jepang hingga China mengalami penurunan pertumbuhan (ekonomi), maka secara otomatis juga akan mengalami penurunan importasi ke beberapa negara mitra dagangnya,” tambah Ahmad.

Kemudian, hal tersebut membuat volume atau growth perdagangan dunia, menurut Ahmad, akan turun dari awalnya 4 persen menjadi 2,5 persen. Sehingga memberikan dampak bagi negara-negara eksportir maupun importir khususnya Indonesia.

Indonesia pastinya tidak akan lepas dari dampak 40 persen ekonomi dunia yang akan resesi. Negara-negara yang biasanya mempunyai nilai impor yang besar dari Indonesia akan ikut mengalami penurunan pertumbuhan untuk permintaan barang dari Indonesia.

Negara-negara mitra dagang Indonesia yang terdampak meliputi China, Amerika, dan lain sebagainya. Masalahnya, 7 dari 10 negara mitra dagang utama Indonesia juga mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi atau resesi pada 2023.

Hal tersebut bagi Ahmad akan mengurangi permintaan barang-barang ekspor dari Indonesia. Menurut Ahmad, tercatat growth volume perdagangan Indonesia pada 2022 sekitar 20 persen. Namun, pada 2023 ini terpangkas separuhnya jadi sekitar 10 persen volume ekspor Indonesia.

Dari sisi impor, menurut Ahmad, Indonesia mencatatkan pada 2022 growth volume perdagangan Indonesia mencapai 17 persen dan turun pada 2023 menjadi hanya 10 persen saja. Angka ini, bagi Ahmad, jelas menjadi sebuah penurunan volume yang sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Ahmad karena sebagian besar barang impor tersebut mengandung nilai yang sangat tinggi maka, menjadi terpengaruh dari segi biaya, volume dan lainnya.

Selain sektor perdagangan yang berdampak ke Indonesia, sektor keuangan juga dinilai akan memberikan efek ke Indonesia. Seperti diketahui, ketika ekonomi turun, sebagian besar negara di dunia melakukan upaya seperti mengurangi aktivitas untuk meredam inflasi yang terjadi.

Maka dampaknya, menurut Ahmad yaitu, naiknya suku bunga seperti The Fed, Uni Eropa dan hampir sebagian besar negara lainnya mengalami kenaikan suku bunga. Implikasi yang terjadi menurut Ahmad, cenderung capital out flow di Indonesia pada 2023 akan sangat tinggi.

Selanjutnya, nilai tukar mata uang rupiah akan cenderung melemah dan sensitif. Meskipun dari pemerintah telah melakukan upaya untuk menaikkan suku bunga. Kemudian, pada pasar saham dan obligasi negara pada beberapa waktu yang lalu mengalami penurunan dan bergejolak.

Kenaikan inflasi disinyalir juga akan memberikan dampak bagi Indonesia. Barang-barang dunia yang diimpor Indonesia mengalami kenaikan harga juga dan hal tersebut wajar karena harus bisa menyesuaikan.

Selain itu, dengan 40 persen ekonomi dunia akan resesi, ancaman selanjutnya bagi Indonesia adalah pada sektor wisata. Jika sebagian besar negara mengalami resesi maka masyarakat di negara-negara yang terimbas pastinya akan sangat terbatas membelanjakan uang dan wisatawan dunia juga dinilai akan semakin berkurang yang ingin mengunjungi Indonesia. Sektor wisata, menurut Ahmad, pastinya akan juga ikut terkena dampaknya dari fenomena resesi tersebut.

Baca juga artikel terkait RESESI GLOBAL atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Maya Saputri