Menuju konten utama

Resesi Global 2023: Harga Minyak di Asia Melonjak

Harga minyak di perdagangan Asia melonjak lebih dari dua persen, apa penyebabnya?

Resesi Global 2023: Harga Minyak di Asia Melonjak
Ilustrasi Resesi Global. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menteri Keuangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz turut mengomentari studi terbaru Bank Dunia yang mengatakan seluruh dunia akan bergerak menuju resesi global di tahun 2023 dan akan terjadi serangkaian krisis keuangan di pasar negara berkembang.

Tengku Zafrul mengatakan, saat ini Malaysia tidak berada dalam krisis ekonomi, tetapi dia memperingatkan: 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi semua negara.

“Tahun depan akan menantang. Apa yang terjadi di AS, China, dan Eropa akan berdampak pada perekonomian global, termasuk Malaysia,” ujarnya seperti dikutip Free Malaysia Today.

Menurut dia, ekonomi di Eropa, AS dan China diperkirakan akan melambat di tahun 2023. "Tetapi ini, sekali lagi, hanya perkiraan. Ini baru bulan September.”

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, resesi global akan memberikan dampak kepada harga minyak dan komoditas lainnya.

Apabila negara maju mengalami resesi, kata dia, maka permintaan minyak akan berkurang sehingga bisa menurunkan harga minyak menjadi 100 dolar AS per barel.

Sri mengatakan, konflik Rusia dan Ukraina juga menjadi faktor lain yang mempengaruhi harga minyak dan komoditas dunia. Sebab, perang bisa mengganggu pasokan karena Rusia sedang dalam embargo.

Harga Minyak di Asia Meroket

Pada Rabu sore, 21 September 2022, harga minyak di perdagangan Asia melonjak lebih dari dua persen. Hal ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin akan meningkatkan perang di Ukraina.

Dikutip Antara News, pada hari sebelumnya, harga minyak mentah berjangka Brent jatuh 1,38 dolar AS, kini bertambah 2,28 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi diperdagangkan di 92,90 dolar AS per barel pada pukul 07.07 GMT.

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 2,22 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi diperdagangkan di 86,16 dolar AS per barel.

Harga minyak itu menyentuh level tertinggi multi-tahun pada Maret setelah perang Ukraina bergejolak. Di sisi lain, sanksi Uni Eropa yang melarang impor minyak mentah Rusia melalui laut akan mulai berlaku pada 5 Desember.

Baca juga artikel terkait RESESI GLOBAL 2023 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya