Menuju konten utama
Harga Telur Ayam Naik

Rencana Subsidi Jagung Pakan akan Diputuskan dalam Rakortas

Rencana memberikan subsidi jagung untuk pakan guna mengendalikan harga telur ayam akan diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).

Rencana Subsidi Jagung Pakan akan Diputuskan dalam Rakortas
Pekerja menyortir dan membersihkan telur ayam ras di salah satu tempat penampungan telur Desa Ujong Baroh, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (26/5/2023). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

tirto.id - Kementerian Perdagangan sedang mengkaji rencana pemberian subsidi jagung untuk pakan guna mengendalikan harga telur ayam. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim menuturkan, langkah tersebut akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).

"Pak Menteri kemarin menyampaikan kita sedang mempelajari apakah nanti akan diambil intervensi untuk melakukan seperti tahun kemarin melakukan bantuan pakan telur berupa jagung, dan kita lihat nanti karena kan akan diputuskan di rakortas nanti," kata Isy Karim di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengakui kenaikkan harga telur ayam dipicu oleh harga pakan yang mengalami kenaikkan. Dia menuturkan fenomena tersebut sudah terjadi dalam dua bulan terakhir.

"Harga pakan yang cukup tinggi dalam dua bulan terakhir, kenaikan harga pakan sudah hampir tiga kali. Jadi ini yang melibatkan kenaikan harga telur," ucapnya.

Untuk diketahui sebelumnya, pemerintah berencana memberikan subsidi jagung untuk pakan guna menekan harga telur ayam. Peneliti Center for Indonesian Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir menilai, rencana tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

"Skema subsidi ini jika dilakukan, dampaknya baru dapat dirasakan setelah 80-110 hari masa tanam jagung. Selama periode tersebut, harga telur akan cenderung tetap tinggi dan bahkan berpotensi terus naik,” tutur Peneliti Center for Indonesian Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).

Dia menuturkan selain dampak terhadap harga telur yang tidak langsung dirasakan masyarakat, skema subsidi jagung juga berpotensi menimbulkan persoalan baru. Salah satunya oversupply jagung yang akan merugikan petani di masa panen.

Lebih lanjut, dia juga menilai kebijakan tersebut sulit dilakukan yaitu penentuan skema subsidi dan durasi pemberian subsidi. Dia menuturkan jika subsidi jagung diberikan terlalu lama, akan berpotensi menimbulkan oversupply.

"Swasta perlu dilibatkan dalam importasi jagung, sehingga peternak dapat mengakses pakan murah dan berkualitas dengan lebih cepat,” ucapnya.

Mukhammad Faisol menyebut, Kemunculan El Nino juga membuat masa tanam dan masa panen jagung terancam tidak berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. El Nino yang berkepanjangan dapat menimbulkan banyak hal, salah satunya adalah kebakaran hutan.

Baca juga artikel terkait RENCANA SUBSIDI JAGUNG UNTUK PAKAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin