tirto.id - Menteri-menteri keuangan yang berada dalam zona Euro pada Senin (9/10/2017) melakukan pertemuan guna membahas peran dana talangan. Pokok pembahasan difokuskan pada dua hal; integrasi ekonomi anggota Euro serta apakah dana talangan dapat digunakan untuk mendukung institusi perbankan Uni Eropa.
Dana talangan—disebut Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM)—dibentuk sebagai pinjaman untuk menangani krisis ekonomi akibat utang yang melilit anggota Euro. Adanya dana talangan diambil dari kontribusi bank secara tahunan. Jumlah dana talangan ditaksir hingga 500 miliar euro. Hingga saat ini dana yang terkumpul ialah 17 miliar euro.
“Ini adalah saat tepat untuk mendiskusikan peran ESM di masa depan. Sejauh mana keterlibatannya dalam menangani program-program negara anggota dan apa perannya dalam serikat perbankan,” tutur Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis seperti dilansir Reuters.
“Kami mencoba untuk menekankan peran ESM sebagai pendukung dana talangan ketika mengenalkannya dalam kerangka masyarakat,” tambahnya.
Maksud dari mengenalkan ESM pada kerangka masyarakat adalah mewacanakan penggantian status ESM menjadi institusi Uni Eropa seperti Komisi Eropa atau Bank Sentral Eropa.
Para Menteri juga mengeluarkan gagasan untuk mengubah ESM menjadi Dana Moneter Eropa. Tujuannya ialah menghilangkan keterlibatan Dana Moneter Internasional (IMF) maupun Bank Sentral Eropa apabila terjadi krisis di masa mendatang seperti halnya yang telah terjadi pada Yunani, Spanyol, hingga Irlandia.
ESM diharapkan mampu membantu keberadaan bank apabila dana yang dibutuhkan untuk menangani krisis belum terpenuhi. Kemudian ESM berpotensi memberikan dasar bagi Skema Penjaminan Simpanan Eropa (EDIS) yang sedang direncanakan.
Tak hanya itu, terdapat ide-ide lain yang dimunculkan dalam pertemuan tersebut seperti menyiapkan anggaran zona Euro, menunjuk Menteri keuangan Euro, serta menciptakan subkelompok Euro di Parlemen Eropa.
Perundingan yang diselenggarakan di Luksemburg itu merupakan bagian dari diskusi secara menyeluruh di antara Menteri keuangan dari 19 negara Uni Eropa tentang konsep integrasi ekonomi selepas Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
Penulis: M Faisal Reza Irfan
Editor: Yuliana Ratnasari