tirto.id - Relawan AMIN dan Ganjar-Mahfud sepakat menggelar aksi turun ke jalan dalam rangka menolak hasil Pilpres 2024 dan tuntutan pemakzulan Presiden Joko Widodo. Menurut Arif Minardi, salah seorang penyelenggara, aksi akan digelar pada 5 Maret 2024.
"Rencananya kami tanggal 5 akan turun ke jalan. Kami selaku pengurus organisasi buruh, mengimbau kepada seluruh buruh yang sudah dianiaya oleh Omnibus Law Cipta Kerja, kita sudah tidak ada harapan lagi di Indonesia ini," kata Arif Minardi di Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN), Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Penyelenggara acara lainnya, Winston Herlanjaya, mengungkapkan acara tersebut menyatukan relawan dari pendukung AMIN dan Ganjar-Mahfud. Sehingga dalam menjalankan aksi tidak merepresentasikan dari salah satu pasangan calon.
"Negara dalam keadaan menyimpang dari arah dan tujuan demokrasi, penyalahgunaan wewenang dari saudara Presiden Jokowi telah mencederai kedaulatan rakyat Indonesia. Pemilu curang dan cara-cara KKN sudah merusak tatanan kebangsaan yang berkeadilan," kata Winston.
Jubir Timnas AMIN, Refly Harun, menambahkan aksi turun ke jalan adalah agar mendorong DPR melaksanakan hak angket. Pasalnya, kata dia, Jokowi berani membahas visi-misi seorang capres yang belum resmi diumumkan menang oleh KPU.
"Lakukan gerakan aspirasi konstitusional, bagi mereka yang tidak tahu diri wajib dimakzulkan atau mengundurkan diri," kata Refly.
Menanggapi rencana aksi tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, mempersilakan kelompok-kelompok yang hendak memakzulkan Jokowi untuk beraksi.
Menurutnya, kelompok yang hendak memakzulkan Jokowi sebagai elite kecil yang nantinya akan diadang oleh masyarakat pendukung Jokowi.
"Berapa sih kekuatan mereka, dan kelompoknya itu-itu saja, dan berapa dari mereka untuk melawan Jokowi. Karena Jokowi didukung rakyat dan sifatnya konstitusional," kata Afriansyah saat dihubungi Tirto.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi