tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi waktu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menuntaskan evaluasi, review, dan redesain Kompleks Hambalang Bogor sampai bulan April-Mei 2017.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai rapat terbatas mengenai P3SON dan renovasi Gelora Bung Karno di Kantor Kepresidenan, Jakarta pada Senin, (2/5/2016) mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan menentukan kelanjutan proyek tersebut setelah ada kajian menyeluruh.
"Presiden meminta untuk sekali lagi dilakukan evaluasi secara menyeluruh untuk Hambalang sebelum akan diputuskan dibangun dalam hal apa," kata Pramono.
Dalam ratas itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan tim ahli audit teknis memaparkan hasil kajian dari aspek bangunan gedung, aspek geologi, dan geoteknik serta dari aspek tata saluran air dan sistem drainasenya.
Tim ahli presiden menyatakan konstruksi Kompleks Hambalang bisa dilanjutkan asal dikerjakan setelah diperoleh hasil evaluasi menyeluruh mengenai penanganan tata salir, review ulang perhitungan struktur atas dan bawah terhadap seluruh bangunan, penataan ulang, dan dipastikan infrastruktur gedung baru tidak berdiri di atas timbunan.
"Untuk itu syaratnya dilakukan lagi penelitian gerak tanahnya, mungkin dengan implementernya. Kemudian kita harus cek dulu pondasi bangunan yang lalu," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sebelumnya dalam ratas tanggal 30 Maret 2016, Presiden Jokowi menugaskan Menteri PUPR untuk melakukan audit teknis terkait rencana rekonstruksi dan pemanfaatan Kompleks Hambalang untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur bangunan, stabilitas tanah, dan tata salir Kompleks Hambalang. Selain itu, presiden juga menginstruksikan dilakukan audit hukum dan audit keuangan.
Selain membahas P3SON, ratas juga membahas mengenai proyek renovasi Gelora Bung Karno (GBK). Mengenai GBK, Presiden menghendaki bangunan tersebut bisa menjadi landmark Kota Jakarta, dan manfaat publiknya dapat berlangsung untuk jangka panjang. Jadi bukan hanya bermanfaat untuk penyelenggaraan Asian Games saja.
Selain itu, presiden mengingatkan agar standar kualitas bahan yang dipergunakan dan aspek estetika bangunan GBK ke depan agar diperhatikan sehingga bisa memberikan nilai tambah.
"Khusus estetika desain, GBK harus betul-betul memiliki nilai tambah, memiliki karakter sebagai nation heritage yang bersejarah," kata Presiden Jokowi.
Hadir dalam ratas tersebut antara lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Penulis: Mutaya Saroh & Mutaya Saroh
Editor: Agung DH