Menuju konten utama
Kebakaran Pasar Senen

Ratusan Pedagang Terancam Tak Kebagian Kios Sementara

Ratusan korban kebakaran Pasar Senen terancam tidak kebagian Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk berdagang.

Ratusan Pedagang Terancam Tak Kebagian Kios Sementara
Pedagang buku korban kebakaran Blok I dan Blok II Pasar Senen berjualan sementara di blok V Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017). Pihak pengelola menyiapkan lapak sementara di Blok V Pasar Senen yang direncanakan siap digunakan pada bulan Maret mendatang. ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah.

tirto.id - Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar Senen, Effendi, mengeluhkan sebagian pedagang, yang tempat berdagangnya terbakar pada Januari lalu, terancam tidak mendapatkan jatah lokasi dagang sementara.

Sebabnya, kata Effendi, lantai 1 dan 2 di Blok 5 Pasar Senen, yang akan menjadi lokasi TPS (Tempat Penampungan Sementara) bagi sebagian pedagang korban kebakaran, sudah melebihi kapasitas.

Dari 800 kuota tempat berdagang sementara yang dijanjikan pengelola Pasar Senen, PT. Pembangunan Jaya, hanya 400 pedagang yang kemungkinan bisa mendapatkannya.

"Sebagian dari saudara kami yang ngontrak tidak bisa kedapatan tempat (lapak sementara). (padahal) Ada yang punya utang di bank, ada yang punya cicilan rumah. Saudara kami yang pengontrak belum jelas. Kami minta pengelola berkomitmen yang jelas," kata Effendi di Pasar Senen pada Senin (27/2/2017).

Lokasi dagang sementara, bagi para korban kebakaran Blok 1 dan 2 Pasar Senen, itu kini juga masih dalam proses pengerjaan. Untuk pembagian lokasi, pihak pengelola pasar Senen PT. Pembangunan Jaya akan melakukan sistem kocokan.

Rencana semula, pedagang yang sebelumnya menempati lantai 1, akan ditempatkan di lantai 1 dan seterusnya di lokasi berdagang sementara itu. Namun, di lokasi yang dijanjikan, yakni Blok 5 Pasar Senen, pedagang yang sebelumnya menempati lantai 3 dan 4 tidak bisa menempati lantai yang sama. Sebabnya, lantai 3 dan 4 di Blok 5 Pasar Senen sudah terlebih dahulu ditempati bengkel.

Alternatifnya, para pedagang eks Blok 1 dan 2 yang terbakar, itu akan ditempatkan jadi satu di lantai 1 dan 2 Blok 5 Pasar Senen. Hal tersebut membuat lantai 1 dan 2 blok 5 kelebihan kapasitas. Makanya, sebagian pedagang keberatan dengan aturan tersebut.

Effendi mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta. Sayangnya, laporan tersebut tak mendapatkan tanggapan.

Dia juga berharap, para pedagang tidak diadu domba dengan kondisi sebagian ada yang sepakat dan lainnya menolak mekanisme penempatan lokasi berdagang sementara itu.

Kerumitan juga muncul dalam pemberian jatah jumlah lapak sementara bagi setiap pedagang. Salah satu pedagang eks blok 1 dan 2 Pasar Senen, Ghalfari, mengatakan keberatan apabila hanya mendapatkan satu lokasi dagang sementara di blok 5. Alasan dia, sebelum kebakaran terjadi ia memiliki 2 toko.

Menanggapi keluhan ini, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede membantah kapasitas ketersediaan kios berdagang sementara tak mencukupi jumlah kebutuhan.

“Kalau berdasarkan jumlah pedagang, lantai 1, 2, 5, dan 6 (Blok 5) mencukupi untuk menampung mereka," ujar Mangara saat dihubungi Tirto.

Tapi, pembagian jatah itu jelas tidak bisa memberikan lokasi berdagang sementara yang jumlahnya lebih dari satu bagi sebagian pedagang.

"Karena ada yang memiliki 4-5 kios, gak mungkin kita tampung semua. Kita menampung by name (per nama pedagang) bukan jumlah kios yang mereka punya,” kata dia.

Di lokasi penampungan, Mangara melanjutkan, pedagang juga tidak bisa menuntut kondisi yang sama dengan tempat asal berdagang mereka seperti sebelum gedung Blok 1 dan 2 Pasar Senen terbakar.

Selain itu, menurut dia tak ada pilihan alternatif bagi pedagang, mereka hanya bisa menerima tawaran menempati lokasi kios sementara atau tidak menerima tawaran itu.

Pembukaan tempat berdagang sementara, yang semula dijanjikan aktif pada (10/3/2017) mendatang, menurut Mangara, memang akan molor dari jadwal. Keterlambatan tersebut, disebabkan banyak faktor, salah satunya cuaca. Sayangnya, belum ada kepastian jadwal baru.

Mangara menambahkan Pemda DKI sedang mengkaji secara forensik kasus kebakaran Pasar Senen. Kemudian, akan dilakukan studi kelayakan bangunan baru. Setelah perbaikan selesai semua, baru pedagang bisa ditempatkan kembali di lokasi semula yakni blok 1 dan 2 Pasar Senen.

Baca juga artikel terkait PASAR SENEN atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Addi M Idhom