tirto.id - Calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, enggan membeberkan soal strateginya dalam menggaet suara gen Z untuk memenangkannya dalam Pilkada 2024.
Hal tersebut, merespons soal rendahnya dukungan dari gen Z terhadap pasangan Pramono-Rano menurut survei Poltracking Indonesia.
"Oh, ya gak bisa ngomong strategi dong, jangan-jangan lu disuruh orang untuk cari strategi. Pasti ada strategi," kata Rano saat blusukan ke Pasar Glodok, Jakarta Barat, Minggu (29/9/2024).
Meski begitu, Rano mengatakan, dirinya telah membentuk tim untuk melakukan pendekatan khusus kepada para gen Z.
"Kita baru mendirikan, apa ya, tim gen Z, baru tiga hari, baru mulai. Artinya, kita sangat paham potensi gen Z itu tinggi, dan memang memerlukan pendekatan khusus," ujarnya.
Selain itu, Rano juga menanggapi sindiran dari Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas yang mengomentari soal Rano yang mengatakan, “Saatnya anak Jakarta memimpin.”
Rano disebut belum pernah berkontribusi untuk Jakarta, sebab di sepanjang karirrnya, Rano menjadi Gubernur Banten dan menjadi anggota DPR dari Dapil Banten 3 di Tangerang Raya.
"Ya, mungkin karena beliau karena ketua, dia jarang baca mungkin, banyakan duduk di meja, mungkin dia gatau, apa sih si doel kerjain di sono. Hari ini saya jawab, mudah-mudahan dia cek," ujar Rano.
Dia kemudian memamerkan pencapaiannya saat menjadi Gubernur Banten.
"Pertama kali Banten juara MTQ tingkat nasional, itu Gubernurnya Rano Karno. Sekarang gak pernah liat MTQ, banyak sebetulnya tapi gausah kita pamer, di sini dia suruh baca aja, literasinya itu aja," ucapnya.
Mengutip hasil survei Poltracking Indonesia, pasangan Pramono-Rano hanya mendapatkan sedikit dukungan dari kalangan gen Z.
Elektabilitas Pramono-Rano hanya 17,5 persen dikalangan gen Z. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh elektabilitas 58,8 persen. Kemudian pasangan Dharma-Kun mendapatkan elektabilitas 3,1 persen dari kalangan gen Z. Sisanya, sebanyak 20,6 persen menjawab tidak tahu.
Survei tersebut dilakukan pada 9-15 September 2024, dengan populasi survei warga Jakarta dengan jumlah 1.200 responden.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi