Menuju konten utama

Rangkuman Materi IPAS Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Rangkuman materi IPAS kelas 4 semester 2 dalam Kurikulum Merdeka terdiri dari 4 bab. Simak rangkuman dan bab materi IPAS kelas 4 semester 2 di bawah ini.

Rangkuman Materi IPAS Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Sejumlah penari membawakan tari kreasi daerah saat pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) di Museum Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (8/12/2023). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/Spt.

tirto.id - Rangkuman materi IPAS kelas 4 semester 2 bisa menjadi acuan untuk bahan belajar dan mengajar di sekolah. Rangkuman ini juga memudahkan para siswa kelas 4 untuk lebih memahami inti dari materi IPAS pada semester 2.

Pada Kurikulum Merdeka, materi IPAS kelas 4 semester 2 terbagi menjadi empat bab, yaitu Cerita Tentang Daerahku, Indonesiaku Kaya Budaya, Bagaimana Mendapatkan Semua Keperluan Kita, serta Membangun Masyarakat yang Beradab.

Dengan mempelajari materi-materi tersebut, siswa bisa mengenal lebih dekat sejarah dan budaya di Indonesia. Selain itu, siswa diharapkan bisa mengetahui kebutuhannya sebagai manusia dan apa saja peraturan yang harus dipatuhi untuk menciptakan masyarakat yang beradab.

Rangkuman Cerita Tentang Daerahku

Bab ini terbagi menjadi beberapa topik, yaitu:

A. Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Sebelum menjadi negara yang modern, setiap wilayah di Indonesia pernah dikuasai oleh beberapa kerajaan. Kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain:

1. Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha

Agama Hindu dan Buddha masuk ke Tanah Air melalui Pendeta Brahmana dan pedagang dari India yang datang ke Indonesia.

Contoh kerajaan bercorak Hindu-Buddha dan wilayah yang menjadi pusat kekuasaannya:

  • Kerajaan Kutai (400 Masehi): Kalimantan Timur
  • Tarumanegara (450 Masehi): Jawa Barat
  • Sriwijaya (600 Masehi): Sumatera Selatan
  • Mataram Hindu (730 Masehi): Jawa Tengah
  • Mataram Buddha (750 Masehi): Jawa Tengah
  • Majapahit (1292 Masehi): Jawa Timur
Peninggalan kerajaan Hindu-Buddha:

  • Candi
  • Arca
  • Seni ukir
  • Karya sastra
  • Bahasa tulisan
2. Kerajaan Bercorak Islam

Kerajaan bercorak Islam muncul setelah kerajaan Hindu-Buddha mulai melemah. Agama Islam sendiri masuk ke Indonesia lewat para pedagang Arab, Persia, dan Gujarat.

Contoh kerajaan bercorak Islam dan wilayah yang menjadi pusat kekuasaannya:

  • Samudra Pasai (abad 13): Nangroe Aceh Darussalam
  • Kerajaan Demak (1400 Masehi): Demak, Jawa Tengah
  • Kerajaan Banten (1400 Masehi): Serang, Banten
  • Kerajaan Ternate (1500 Masehi): Maluku Utara
  • Kerajaan Tidore (1500 Masehi): Maluku
  • Kerajaan Gowa (1600 Masehi): Makassar, Sulawesi Selatan
Peninggalan kerajaan bercorak Islam:

  • Masjid
  • Batu nisan
  • Kaligrafi
  • Keraton
  • Seni pertunjukan
  • Seni ukir
  • Karya sastra

B. Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi alam di masing-masing daerah.

Sebagai contoh, Kabupaten Bima memiliki dataran tinggi dan rendah, berbatasan dengan laut, dan memiliki curah hujan rendah. Adapun Kabupaten Bima memiliki kekayaan alam berupa hasil pertanian bawang merah.

C. Masyarakat di Daerahku

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki masyarakat asli dan pendatang. Warga pendatang tentunya membawa budaya mereka sehingga membaur dengan budaya asli di daerah tempat mereka tinggal.

Masuknya pendatang akan menimbulkan perkembangan dan pembangunan di suatu daerah. Perkembangan ini juga bakal berpengaruh pada mata pencaharian penduduknya. Contoh, jika dulu banyak warga bekerja sebagai petani, sekarang banyak warga yang bekerja di pabrik.

Perkembangan daerah juga bisa memengaruhi perilaku masyarakatnya, mulai dari cara berbicara, gaya berpakaian, hingga gaya hidupnya.

Rangkuman Indonesiaku Kaya Budaya

Bab ini terbagi menjadi beberapa topik sebagai berikut:

A. Keunikan Kebiasaan Masyarakat di Sekitarku

Indonesia memiliki kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari.

Kearifan lokal dapat berupa kepercayaan, ritual atau upacara adat tertentu, cara bercocok tanam, cara pengelolaan sumber daya alam, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh kearifan lokal:

  • Tradisi memindahkan rumah secara gotong royong (Marakka’ Bola) dari Sulawesi Selatan
  • Tradisi syukuran dengan nasi tumpeng
  • Larangan menebang di “Hutan Larangan Adat Kanagarian Rumbio” di Riau
  • Kepercayaan te aro neweak lako dari Papua

B. Kekayaan Budaya Indonesia

Indonesia memiliki aneka ragam budaya yang dipengaruhi oleh banyaknya suku bangsa. Keanekaragaman budaya tersebut dapat berupa:

  • Bahasa daerah
  • Pakaian adat
  • Makanan khas
  • Rumah adat
  • Kesenian
Sebagai contoh, Sumatera Selatan memiliki makanan khas pempek, sedangkan Bali punya ayam betutu. Contoh lainnya adalah rumah adat Jawa bergaya joglo memiliki bentuk yang berbeda dengan rumah gadang dari Sumatera Barat.

C. Manfaat Keberagaman dan Melestarikan Keberagaman Budaya

Perbedaan tidak boleh menimbulkan perpecahan. Meski berbeda-beda, rakyat Indonesia harus saling menghormati dan menghargai demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh sikap saling menghormati antara lain:

  • Berteman tanpa membeda-bedakan ras atau suku bangsa
  • Saling membantu
  • Tidak menjelek-jelekkan ras atau suku lain
  • Melestarikan sikap gotong royong dan kekeluargaan
  • Menghormati antar umat beragama dengan cara tidak mengganggu ibadahnya

Rangkuman Bagaimana Mendapatkan Semua keperluan Kita

Bab ini akan membahas beberapa topik berikut:

A. Aku dan Kebutuhanku

Kebutuhan manusia terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Kebutuhan primer: kebutuhan paling mendasar dan wajib dipenuhi oleh setiap manusia. Contohnya makanan, rumah, pakaian
  • Kebutuhan sekunder: kebutuhan berupa penunjang hidup dan bisa ditunda pemenuhannya setelah kebutuhan primer dipenuhi. Contohnya televisi, ponsel, komputer
  • Kebutuhan tersier: kebutuhan yang jika dipenuhi dapat menciptakan atau meningkatkan harga diri atau gengsi. Contohnya mobil, perhiasan, dan rumah mewah.

B. Bagaimana Aku Memenuhi Kebutuhanku?

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan transaksi:

  • Barter: tukar-menukar barang yang memiliki nilai serupa
  • Jual beli: menggunakan uang untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan
Saat ini, barter sudah jarang dilakukan. Sejak adanya alat tukar berupa uang, kini orang-orang selalu melakukan aktivitas jual beli untuk memenuhi kebutuhannya.

Adapun syarat uang sebagai alat tukar adalah:

  • Dapat diterima oleh masyarakat umum
  • Tidak cepat berubah/rusak
  • Tidak berubah nilai dalam waktu lama
  • Mudah dibawa
  • Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai
  • Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan

C. Kegiatan Jual Beli Sebagai Salah Satu Pemenuhan Kebutuhan

Kegiatan jual beli melibatkan seorang penjual yang memiliki suatu barang dan seorang pembeli yang membutuhkan barang tersebut. Kegiatan jual beli dapat dijumpai di pasar, supermarket, atau pusat perbelanjaan.

Kegiatan ekonomi terdiri dari:

  • Produksi: kegiatan membuat/menciptakan barang, contohnya penjahit atau pabrik sepatu
  • Distribusi: kegiatan menyalurkan barang hasil produksi, contohnya pedagang atau agen grosir
  • Konsumsi: kegiatan menggunakan barang hasil produksi

Rangkuman Membangun Masyarakat yang Beradab

Bab ini akan membahas beberapa topik berikut:

A. Norma dalam Adat Istiadat Daerahku

Norma adalah aturan yang berlaku di suatu daerah. Adat istiadat adalah bagian dari norma. Adat istiadat merupakan aturan tidak tertulis yang diakui sebagai hal yang baik untuk dilakukan.

Contoh norma dan adat istiadat di Indonesia dapat dilihat pada masyarakat Baduy Dalam di Banten. Masyarakat Baduy Dalam memiliki beberapa aturan adat seperti tidak boleh menggunakan alat elektronik, tidak boleh memasuki hutan tertentu, atau larangan menggembala ternak di aliran sungai.

B. Kini Aku Menjadi Lebih Tertib

Peraturan atau norma dibuat oleh manusia dengan tujuan mengatur tingkah laku manusia. Peraturan terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  • Peraturan tertulis: peraturan dengan sanksi yang memaksa
  • Peraturan tak tertulis: peraturan yang disesuaikan dengan daerah atau kondisi masyarakat setempat

C. Awas! Kita Bisa Dihukum!

Norma dan peraturan dibuat dengan tujuan:

  • Terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis;
  • Sebagai petunjuk dan pengontrol dalam bersikap dan bertindak;
  • Sebagai alat pelindung masyarakat.
Masyarakat yang melanggar norma atau peraturan bisa mendapatkan sanksi/hukuman.

1. Sanksi melanggar norma masyarakat:

  • Dikucilkan
  • Merasa malu dan menyesal
2. Sanksi melanggar peraturan tertulis:

  • Denda uang
  • Hukuman penjara

Baca juga artikel terkait RANGKUMAN MATERI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Ahmad Yasin & Yulaika Ramadhani