Ramadhan 2022: Daftar Negara dengan Waktu Puasa Tercepat di Dunia

Selandia Baru menjadi salah satu negara dengan waktu berpuasa yang cukup pendek di dunia.

Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Terbit 9 Mar 2022 08:15 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Ilustrasi Durasi Puasa. FOTO/tirto.id

tirto.id - Puasa Ramadhan tahun ini akan jatuh pada awal April 2022.

Umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dan menjalankan peribadatan lain yang khas saat Ramadan seperti salat tarawih.

Di samping itu, ada waktu khusus yang selalu dinanti ketika menjalankan puasa yaitu datangnya waktu berbuka buasa di awal matahari terbenam.

Datangnya waktu berbuka menandakan berakhirnya kegiatan berpuasa pada satu hari tersebut.

Umat Islam bisa kembali makan dan minum sampai datangnya fajar keesokan harinya. Setelah fajar tiba, tandanya harus mulai kembali berpuasa.

Kendati demikian, waktu berpuasa umat Islam di berbagai negara tidak sama. Ada yang berpuasa lebih singkat, namun sebagian lainnya jauh lebih lama. Letak wilayah yang menyebabkan adanya perbedaan jangka berpuasa.

Dikutip Aljazeera, umat Islam yang tinggal di negara-negara bagian selatan dunia seperti Chili dan Selandia Baru akan berpuasa rata-rata 11 jam.

Sebaliknya, mereka yang berada di negara-negara bagian utara seperti Islandia dan Norwegia, durasi berpuasa mencapai sekira 18 jam lebih.

Hingga tahun 2031, jam puasa untuk wilayah bumi utara cenderung sedikit lebih pendek.

Penyebabnya, posisi wilayah ada di titik balik matahari musim dingin yang merupakan hari terpendek dalam setahun.

Setelah tahun tersebut, durasi puasa akan meningkat sampai titik balik matahari di musim panas yang menjadi hari terpanjang wilayah utara.

Sementara itu, ada beberapa wilayah di dunia yang mengalami kondisi matahari tidak terbenam. Situasi ekstrem ini contohnya dialami kota Longyearbyen di Norwegia.

Dalam keadaan seperti itu, maka muslim di sana diarahkan untuk mengikuti peraturan waktu di Makkah (Arab Saudi) atau negara muslim terdekat.

Dilansir Gulf News, bagi muslim yang tinggal di wilayah khatulistiwa umumnya memiliki waktu berpuasa yang relatif sama setiap tahunnya.

Apa pun musimnya, tidak banyak perbedaan dalam durasi puasa yang berlangsung sekira 14 jam setiap harinya.

Kondisi ini dirasakan muslim Indonesia, Malaysia, negara Timur Tengah, dan sebagainya.

Sementara itu, jatuhnya bulan Ramadan akan selalu mengalami perubahan saat ditepatkan dengan kalender konvensional.

Hal ini terjadi karena bulan Ramadan mengikuti penanggalan bulan atau kalender hijriah. Kalender hijriah memiliki selisih sekira 10 atau 11 lebih awal dari kalender masehi.

Jumlah bulan di kedua penanggalan sama yaitu 12 bulan. Namun, jumlah hari dalam setahun untuk kalender hijriah ada 354 atau 355 hari, dan bukan 365 seperti kalender masehi.

Dalam Islam, kalender hijriah dipakai untuk menentukan hari raya hingga peribadatan lain seperti waktu berhaji.