tirto.id - Produsen mobil asal Cina, Wuling Motors, berhasil mencuri perhatian dalam pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) yang berlangsung 10-20 Agustus. Melalui Confero, Wuling mampu membetot perhatian publik. Selain modelnya yang kekinian, Wuling juga dicari karena harganya yang kompetitif.
Wuling pun blak-blakan soal strategi mereka dalam menentukan harga varian mobil Confero dan Confero S. Menurut After Sales Director Wuling Motors, Taufik Arief, margin keuntungan dari penjualan memang sengaja dikurangi guna menghadirkan harga produk yang kompetitif di pasaran.
“Pertimbangan kami, nggak boleh rugi. Kami ingin kompetitif, tapi tidak mengorbankan kami juga. Sehingga nggak mungkin kami menjual produk di bawah harga pokok produksi,” ucap Taufik di sela-sela GIIAS 2017, Tangerang Selatan pada Jumat (11/8) lalu.
Sebagaimana diketahui, harga jual untuk tiga varian Wuling Motors memang jauh lebih murah dibandingkan para kompetitornya di segmen low multi purpose vehicle (MPV).
Untuk varian Confero, Wuling Motors membanderolnya dengan harga Rp128,8 juta. Sedangkan untuk Confero S dijual di kisaran Rp150,9 juta (untuk tipe C) dan Rp162,9 juta (untuk tipe L). Namun, harga tertinggi Wuling masih jauh di bawah harga low MPV keluaran Toyota Avanza versi termurah saja sudah Rp187 juta atau versi terendah Mitsubishi Xpander yang sudah mencapai Rp189 juta.
Baca juga: Tirto Visual Report GIIAS 2017
Penekanan terhadap margin keuntungan pun rupanya bukan faktor tunggal murahnya harga satu unit Wuling Motors. Faktor pengembangan produk atau Research and Development (R&D) model Confero yang berasal dari basis model Hongguang yang telah lebih dikembangkan di Cina memengaruhi harga jual produk. Penjelasannya, saat Wuling Motors masuk ke Indonesia tidak lagi memerlukan biaya R&D lagi karena sudah memakai platform model mobil yang sudah ada di Cina.
Penyebab lain yang bisa menekan harga produksi Wuling yaitu faktor keberadaan pabrik Wuling Motors seluas 60 hektar di Cikarang, Bekasi yang terpusat dari hulu ke hilir ada dalam satu lokasi. Artinya, proses produksi sampai perakitan berada di satu lokasi.
Namun, Taufik mengaku belum bisa memastikan apakah regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) akan memengaruhi harga jual produk mereka ke depannya. Taufik pun menilai struktur biaya yang diterapkan di setiap negara bisa berbeda-beda. Saat ini, Wuling mengklaim kandungan lokal Confero sampai 50 persen.
“Di kita, misalnya untuk dilokalkan, belum tentu harganya lebih murah. Kalau bisa lebih murah, ataupun malah lebih mahal, ujung-ujungnya kan ke konsumen juga,” kata Taufik lagi.
Taufik juga sempat menjanjikan bahwa biaya purna jual produk Wuling akan lebih murah dibandingkan kompetitor. “Kita akan selalu berusaha untuk bisa 20 persen lebih murah,” ungkap Taufik.
Baca Juga: Di Balik Mobil Low MPV yang Fenomenal
Pengguna Wuling Motors nantinya berhak atas garansi umum untuk mobil Wuling hingga 3 tahun atau 100 ribu kilometer. Selain itu, ada juga garansi komponen utama mesin dan transmisi hingga 5 tahun, maupun garansi suku cadang selama 1 tahun atau 20 ribu kilometer.
“Kami tetap akan mengikuti standar, seperti ambience dan fasilitas. Meskipun harga kami sangat kompetitif, tapi service excellence-nya tetap dikedepankan,” ucap Taufik.
Berdasarkan catatan Wuling Motors, sampai 11 Agustus 2017 setidaknya sudah ada sekitar 1.000 unit pemesanan. Untuk produk yang paling banyak dipesan ialah Confero S tipe L. “Karena harga jualnya yang nggak terlalu jauh,” ujar Taufik.
Hingga akhir tahun ini, Wuling Motors telah menargetkan dapat memproduksi sebanyak 8.000 unit, serta membuka 50 gerai bengkel dan dealer di seluruh Indonesia.
Agar bisa memperoleh unit mobil Wuling, para konsumen pun harus melalui proses inden terlebih dahulu. Adapun Wuling Motors telah menargetkan pengirimannya dapat dimulai pada akhir Agustus hingga awal September mendatang.
“Proses pengiriman memerlukan waktu 2-3 minggu untuk bisa sampai ke konsumen. Untuk pengirimannya sendiri dilakukan langsung oleh gerai resmi kami,” ungkap Vice President of Vehicle, Sales, and Marketing Wuling Motors, Cindy Lai.
Pengiriman mobil Wuling ke konsumen di Indonesia merupakan babak baru bagi kiprah mobil Cina di Indonesia. Namun, mobil Cina sebelumnya menorehkan catatan yang tak positif selama berkiprah di pasar Indonesia. Berdasarkan data penjualan dari GAIKINDO, mobil merek Chery dan Foton sudah tidak ada penjualan sejak 2014.
Chery misalnya pada 2006 sempat terjual 269 unit, setelah itu penjualan mereka tak pernah menembus 1.000 unit, puncaknya pada 2012 hanya terjual 215 unit. Mobil Geely pada 2011 sempat terjual 1022 unit, tapi pada 2015 berada di titik terendah hanya terjual 135 unit.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Suhendra