Indeks Yogyakarta

Dapur umum warga RW 9 Kelurahan Wirogunan Yogyakarta sudah dibuka sejak 18 hari. 

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana Covid-19 yang semula berakhir pada 29 Mei menjadi 30 Juni 2020.

Pemda DIY menyiapkan protokol kesehatan terutama untuk destinasi wisata.

Klaster Indogrosir Sleman terkait dengan kasus ke-79. Sudah ada belasan dinyatakan positif. Ribuan lain menunggu rapid test.

Sebanyak 15 WNA asal Indiia tergabung dalam Jamaah Tabligh sedang melakukan kegiatan dakwah di Yogyakarta.

Tiga dokter diduga terinfeksi Corona saat perjalanan dari Jakarta.

Hingga hari ke-36, jumlah kasus COVID-19 di Yogyakarta terus mengalami kenaikan. Tercatat ada 67 kasus positif dan total korban meninggal mencapai 43 orang.

Beberapa desa di Yogyakarta berinisiatif membuat program semacam 'lumbung pangan' untuk menghadapi COVID-19. Gerakan serupa ada di daerah lain.

Seorang pasien positif Covid-19 di Bantul yang telah meninggal dunia dinyatakan sudah sembuh dari infeksi virus corona. Hal itu berdasarkan hasil tes swab yang keluar dua hari setelah ia meninggal.

Total terdapat enam pasien positif COVID-19 yang meninggal di Yogyakarta.

Update 5 April: satu pasien positif COVID-19 adalah laki-laki berusia 18 tahun.

Aksi solidaritas ini adalah kepedulian terhadap kondisi pariwisata Jogja dari para penggiat dunia perhotelan Yogyakarta.

Pandemi Corona menyebabkan okupansi hotel di Yogyakarta terjun bebas hingga nol persen.

Update Corona 27 Maret 2020 di DI Yogyakarta: ada 19 kasus positif Covid-19 dan tiga pasien telah meninggal dunia.

Kasus corona Covid-19 di Yogyakarta yang positif 18, meninggal 3 orang dan sembuh 1 orang per 26 Maret 2020.

Pilkades serentak di Sleman ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Cek lokasi covid-19 di wilayah Yogyakarta dengan menggunakan GPS dan kode pos di corona.jogjaprov.go.id.

RS Hardjolukito dan RSUP Sardjito dipilih menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien virus Corona di Yogyakarta.

Sultan menegaskan DIY belum lockdown, tapi slow down untuk hadapi Corona COVID-19.

Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan status tanggap darurat bencana dalam menghadapi pandemi virus Corona atau COVID-19.