"Sejauh ini, 3 tahun terakhir dimana nilai utang kita secara signifikan meningkat, produktivitas tidak kunjung meningkat," kata peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus.
Untuk melihat risiko kredit di suatu negara, investor biasanya melihat hasil pemeringkatan surat utang dari lembaga pemeringkat. Namun, investor juga bisa menilai risiko kredit dari patokan Credit Default Swap (CDS).
Dari rencana penarikan utang sebesar Rp399,2 triliun, jatah pinjaman paling besar akan diterima Kementerian Pertahanan guna membeli alutsista yakni Rp11,7 triliun.
Menurut Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bima Yudhistira, tekanan utang membuat pemerintah perlu mencari dana segar agar program tetap berjalan, salah satunya lewat pengelolaan dana haji.
Lembaga pemeringkat internasional Moodys Investors Service memperbaiki prospek untuk kenaikan peringkat kemampuan bayar kredit Indonesia dari stabil (stable) menjadi positif.
Laporan Monitor Fiskal yang dikeluarkan IMF menyebutkan bahwa utang global mencapai rekor tertinggi yang mencapai 152 triliun dolar AS. IMF pun mendesak adanya intervensi fiskal untuk menurunkan risiko utang global.