Oxfam mendesak G-20 agar membatalkan pembayaran utang negara-negara berpenghasilan rendah selama pandemi hingga 2022, agar negara-negara tersebut bisa menabung miliaran dolar AS.
Sri Mulyani menyatakan pemerintah masih perlu menerbitkan utang sebanyak Rp697,3 triliun lagi untuk memenuhi seluruh kebutuhan pembiayaan, mulai Mei sampai Desember 2020.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dan bank sentral meningkat dari USD 189,25 miliar atau Rp2.703,6 triliun di Mei, menjadi USD 195,54 miliar atau sekitar Rp2.792,9 triliun (kurs Rp14.286) di Juni 2019/
Jokowi masih akan agresif membangun infrastruktur. Masalahnya, perusahaan konstruksi, khususnya perusahaan BUMN, kini terjebak antara besarnya utang dan keuntungan.