Sri Mulyani menjelaskan dari utang tersebut pemerintah mampu memberikan manfaat bagi perekonomian, seperti menjaga stabiltias ekonomi, membangun infrastruktur dan menekan angka kemiskinan.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan IMF merekomendasikan untuk mengurangi utang negara dunia hanya berlaku bagi negara maju di Eropa dan negara berpendapatan rendah, Indonesia tidak termasuk.
Bank Indonesia merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat meningkat 12,3 miliar dolar AS pada akhir November 2018 dibandingkan posisi pada akhir bulan Oktober di tahun yang sama.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat meningkat menjadi senilai 359,8 miliar dolar AS pada akhir triwulan III 2018. Di periode itu, nilai ULN pemerintah tercatat sebesar 176,1 miliar dolar AS.
“Harusnya kalau memang mau akuntabel, transparan, dan inklusif sebagaimana dibilang, perlu adanya pembahasan mengenai hal-hal tersebut secara sistematis.”