Utang luar negeri Indonesia ini disumbang oleh sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 194,9 miliar dolar AS dan sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,9 miliar dolar AS.
Kebutuhan pembiayaan APBN 2020 meningkat Rp905,2 triliun. Ini disebabkan perubahan biaya penanganan COVID-19 yang terakhir meningkat menjadi Rp695,2 triliun.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menyatakan pemerintah akan berhati-hati bermanuver di tengah pasar yang bergejolak usai sentimen Corona.
Realisasi pembiayaan APBN menggunakan utang hingga akhir Juli 2019 sudah mencapai Rp234,1 triliun atau 65,2 persen terhadap target APBN 2019 Rp359,3 triliun.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dan bank sentral meningkat dari USD 189,25 miliar atau Rp2.703,6 triliun di Mei, menjadi USD 195,54 miliar atau sekitar Rp2.792,9 triliun (kurs Rp14.286) di Juni 2019/