Di era pilkada langsung ini, 137 tahun sejak kelahiran Kartini, bermunculan pemimpin-pemimpin daerah perempuan. Tapi, sebagian di antaranya mengandalkan modal dinasti politik. Seorang kepala daerah perempuan masuk kategori terkait dinasti politik jika ia punya hubungan keluarga dengan pejabat lain, baik saat itu maupun masa sebelumnya. Hubungan kekeluargaannya pun macam-macam. Ada yang menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki suami.