Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan mengklaim keamanan dan ketertiban menjelang pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua 2017 tidak perlu dikhawatirkan.
PDIP mengkritik kelambanan panitia pemilihan di level PPS dan KPPS sebab hingga dua hari menjelang pemilihan banyak warga di kantong suara Ahok-Djarot belum menerima undangan ke TPS.
Relawan pendukung Anies-Sandiaga mengaktifkan Posko Lawan Kecurangan di masa tenang menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 yang tersebar di 267 lokasi.
Presiden Joko Widodo meminta para ulama ikut terlibat menjaga putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 saat menemui Ketua Umum MUI Ma`ruf Amin dan sejumlah tokoh agama lain.
Kapolri Tito Karnavian menyatakan larangan mobilisasi massa saat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tak hanya untuk mencegah kegiatan Tamasya Al-Maidah, tapi juga berlaku bagi mobilisasi yang dilakukan semua pihak lain.
Kedua kandidat berlomba membidik suara yang menjadi basis lawan politiknya pada Pilgub DKI putaran pertama. Pasangan Ahok-Djarot fokus kampanye di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, sementara Anies-Sandiaga memilih fokus di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Presiden memerintahkan aparat negara, TNI, dan Polri untuk menjaga keamanan dan kelancaran selama Pilkada berlangsung, sehingga rakyat bisa memilih tanpa gangguan.
Sejumlah ormas lintas agama berkumpul di Kantor PBNU untuk menyampaikan seruan moral agar putaran kedua Pilkada DKI Jakarta berlangsung damai dan tidak memicu konflik horizontal.
Kepolisian melakukan sejumlah langkah preventif untuk mencegah kehadiran warga dari luar Jakarta terkait dengan pelaksanan Pemilihan Gubernur DKI putaran kedua. Ditambah pula dengan beredarnya kabar mobilisasi massa dari luar Jakarta ke ibu kota dengan aktivitas Tamasya Al Maidah.
Tiga instansi di DKI Jakarta, yaitu Kepolisian Daerah Metro Jaya, KPUD DKI Jakarta, dan Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, mengeluarkan maklumat bersama tentang larangan mobilisasi massa pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Mendagri Tjahjo Kumolo yakin semua pihak mempunyai komitmen yang sama untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada DKI tahap kedua dengan demokratis, aman, dan tertib.
Pilkada DKI Jakarta membikin kader seperti Ruhut Sitompul dan Haji Lulung bersitegang dengan partainya. Fenomena loncat dari partai begini bukanlah hal mencengangkan. Salah satu contoh terbaiknya adalah Basuki Tjahaja Purnama.