tirto.id - Sejumlah organisasi kemasyarakatan lintas agama berkumpul di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyerukan agar Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berlangsung damai pada Senin, 17 April 2017.
Seruan itu meminta Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua berlangsung tanpa konflik yang dapat memicu perpecahan masyarakat.
Selain PBNU, organisasi lintas agama yang ikut menyatakan seruan moral ini ialah Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Nichiren Syosyu Indonesia (NSI), Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Hadir pada kesempatan itu Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo I Suharyo, Ketua Umum PGI Pdt Henriette T Hutabarat, Ketua Umum Nichiren Shoshu di Indonesia (NSI) Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja.
Selain itu, juga ada Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Matakin Uung Sendana, dan Sekjen LPOI Luthfi Attamimi.
Beberapa butir seruan ormas lintas agama itu di antaranya mengajak masyarakat agar tenang, tidak takut dan berpikir jernih dalam menyikapi Pilkada DKI Jakarta. Setiap unsur masyarakat diminta turut menyukseskan Pilkada DKI Jakarta dengan aman dan damai demi keutuhan bangsa.
Ormas lintas agama juga mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedia. Dalam menentukan pilihan, demikian seruan moral ormas, harus mengedepankan nilai kebangsaan dan kemajemukan sehingga memberi nilai positif bagi Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Terakhir, ormas lintas agama mengajak masyarakat untuk menjaga dan menjamin berlangsungnya masa tenang yang terhindar dari intimidasi dan politisasi agama.
Sebagaimana dikutip Antara, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengimbau agar publik di DKI Jakarta mempercayakan pelaksanaan pilkada kepada pihak penyelenggara dan menghormati apapun hasil pemilihan.
"Kami semua ini dari ormas, bukan dari partai politik. Jadi, tak ada kepentingan politik. Kami mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan ini" kata Said pada (17/4/2017).
Para pemimpin agama juga menyeru semua pihak menjaga dan menjamin masa tenang yang sedang berlangsung seraya menghindari bentuk intimidasi dan politisasi agama.
"Mari kita ke depankan kepentingan negara dari kepentingan pribadi dan kelompok. Pilkada ini hanya kepentingan jangka pendek," kata Said Aqil.
Dia menambahkan, "Kami amati beberapa hari ini suasana Pilkada Jakarta memanas. Kita harus menyikapi itu secara bijak."
Adapun Ketua Umum PGI Pdt Henriette T Hutabarat mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan prioritas waktu untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Setiap warga negara yang baik wajib berpartisipasi dalam pilkada ini sebagai wujud pengorbanan yang nyata bagi nusa dan bangsa," kata Henriette.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom