Indeks Pertumbuhan Ekonomi

Survei dari lembaga riset Indonesia CSIS menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK naik dibandingkan tahun sebelumnya, yang dipengaruhi pula dengan tingginya optimisme publik. Namun, dari semua bidang utama dalam pemerintahan Jokowi-JK, publik masih pesimis terhadap kinerja di sektor ekonomi yang dinilai belum maksimal.

Pemerintah dan DPR bersepakat target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mendatang mencapai 5,1 persen. Sebelum sampai pada kesepakatan ini pemerintah dan DPR harus berdebat panjang.

Ekonomi AS tak sesuai perkiraan sebelumnya pada kuartal II-2016 dan hanya tumbuh 1,1 persen. Hal itu disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan pada kuartal pertama.

Pertemuan segitiga antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand tersebut membicarakan tentang pengembangan infrastruktur perhubungan udara dan laut dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi ketiga negara.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok pemerintah sebesar 5,3 persen pada tahun 2017 merupakan angka realistis dan moderat.

Darmin Nasution optimistis asumsi pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen bisa tercapai melalui optimalisasi kinerja sektor investasi.

Dalam pembukaan Forum Ekonomi Islam ke 12 di Jakarta. Perdana Menteri (PM) Malaysia Mohd Najib Razak mengatakan dirinya optimistis ekonomi Islam di seluruh dunia akan terus tumbuh.

Sentimen beragam dialami oleh indeks-indeks saham di Wall Street pascapengumuman PDB Amerika Serikat (AS). Tren ini disebabkan oleh pertumbuhan PDB AS yang tidak sesuai harapan.

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua 2016 yang kurang memuaskan turut menimbulkan pelemahan mata uang dolar terhadap mata uang dunia lainnya.

Program Laku Pandai dari OJK dinilai dapat menyejahterakan ekonomi masyarakat sebab mempermudah akses layanan keuangan. Melalui program ini, OJK, industri perbankan, dan industri jasa keuangan lainnya berupaya merealisasikan keuangan inklusif.

Perombakan Kabinet Kerja dinilai membawa kecenderungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, reshuffle ini juga akan membawa stabilitas politik sehingga semakin menumbuhkan tingkat kepercayaan investor.

Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi yang hanya sekali terjadi dalam perjalanan sebuah bangsa. Pada masa itu, jumlah penduduk usia produktif mencapai 70 persen. Bisakah pemerintah menyiapkan sumber daya manusia yang andal atau menciptakan lapangan kerja? Jika tidak, bonus itu akan menjadi malapetaka bagi negara.

Untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi, pemerintah menyiasatinya dengan melakukan beberapa kelonggaran kebijakan makroprudensial dan berupaya mendorong kredit perbankan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. 

Bank Indonesia memprediksi kenaikan ekonomi triwulan II-2016 hanya pada kisaran 4,94 persen meskipun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengharapkan kenaikan yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan I yang hanya mencapai 4,92 persen

Perekonomian global saat ini dalam kondisi yang sulit, namun pemerintah berani menetapkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dalam APBNP 2016 karena ada kebijakan pengampunan pajak. Menteri Keuangan menilai, repatriasi modal sebagai dampak kebijakan pengampunan pajak akan mendorong pertumbuhan investasi.

Memenangkan persaingan pariwisata di Asia Pasifik dinilai dapat membuka lapangan kerja lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dengan melambatnya perekonomian global yang juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka langkah yang paling realistis diambil oleh pemerintah adalah menurunkan angka target pertumbuhan ekonomi dari yang sebelumnya 5,3 persen menjadi 5,1 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro menyampaikan pertumbuhan ekonomi domestik pada triwulan I-2016 mencapai 4,92 persen. Angka pertumbuhan tersebut relatif lebih baik dari tahun sebelumnya di periode yang sama.

Penetapan target pertumbuhan sebesar 5,3% dari pemerintah dinilai tidak realistis oleh DPR. DPR menilai kondisi riil saat ini pertumbuhan ekonomi nasional melambat. Selain itu lembaga-lembaga keuangan mematok target pertumbuhan ekonomi nasional jauh lebih rendah dibanding target pemerintah.

Pemerintah memperkirakan sektor konsumsi dan investasi diproyeksi masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2017. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Pemerintah dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat yang membahas mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.