Menuju konten utama

Pertumbuhan Ekonomi RI Hingga Akhir Oktober 2018 Masih 5,17 Persen

Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir Oktober 2018 masih tertahan di angka 5,17 persen. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidatonya saat menjadi pembicara utama pada sesi panel eksekutif, rangkaian Pertemuan Tahunan IMF- World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana

tirto.id - Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir Oktober lalu atau kuartal III 2018 masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN.

Menteri keuangan Sri Mulyani mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir Oktober 2018 masih di angka 5,17 persen atau lebih rendah dari target APBN 2018, yakni sebesar 5,4 persen. Sampai akhir tahun, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan masih terjaga konstan di kisaran 5,14 - 5,21 persen.

"Inflasi 3,2 persen sementara suku bunga SPN [Surat Perbendaharaan Negara] 3 bulanan 4,9 persen," kata Sri Mulyani dalam paparan APBN KiTa di gedung Kementerian Keuangan, Kamis (15/11/2018).

Sampai akhir Oktober 2018, tingkat inflasi memang tercatat masih stabil di angka 3,2% (yoy) dan 2,2% (ytd). Akan tetapi, suku bunga SPN masih di bawah target APBN 2018 sebesar 5,2 persen.

Sementara harga minyak mentah Indonesia (ICP) sampai akhir Oktober 2018, tercatat berada di angka 69 dolar AS per barel.

"Lifting migas kita sebesar 774.000 barel per hari (bph) atau masih di bawah target sebesar 800.000 (BPH). Begitu juga dengan lifting gas realisasinya masih 1,13 juta barel setara minyak dari target 1,2 juta barel setara minyak," kata Sri Mulyani.

Sedangkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah juga masih di bawah target APBN Rp13.400. Sampai akhir Oktober 2018, kurs rupiah rata-rata berada di level Rp14.209.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom