Indeks Minuman Berpemanis Dalam Kemasan

Agus Gumiwang Kartasasmita membuka peluang memberikan insentif untuk produsen Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Apindo menilai pengenaan cukai untuk MBDK akan berdampak pada naiknya harga produk serta penurunan daya beli akibat harga yang melambung naik.

Penerapan SNI minuman berpemanis dibuat untuk menekan angka konsumsi gula di masyarakat.

Putu Juli Ardika mengatakan, penerapan SNI minuman berpemanis bersifat tidak wajib atau sukarela.

Meski demikian, bentuk pelabelannya belum pasti apakah akan sama persis seperti yang diberlakukan di Singapuran atau memakai sistem lain yang serupa.

Pungutan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) untuk menekan salah satu faktor risiko dari banyaknya penyakit tidak menular seperti diabetes.

Peraturan cukai minuman berpemanis dalam kemasan masih disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan Kemenkeu guna menentukan besaran cukainya.

Produsen makanan dan minuman berpemanis harus jujur terhadap kandungan gula yang dimasukkan ke dalam produknya.

Tjandra Yoga Aditama menilai penerapan cukai pada minumam berpemanis dalam kemasan (MBDK) sangat diperlukan dari sudut pandang kesehatan masyarakat.

Batalnya penerapan cukai minuman berpemanis tahun ini berpotensi memperbesar risiko kesehatan yang dialami masyarakat di Indonesia.

Perlu ada pelabelan yang lebih mudah dipahami konsumen terkait kandungan gula atau pemanis dalam produk MBDK.

Koalisi Food Policy mendorong Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera menetapkan cukai untuk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).