Orang mengenal Gatot Subroto sebagai panglima militer dan pahlawan nasional. Di masa mudanya, dia suka berkelahi dan keras kepala, tetapi di masa tuanya dia adalah pelindung agama cinta damai bernama Budha.
Setelah pergerakan pasukan dalam Peristiwa Kranji 17 November 1956, di tangsi Batujajar, prajurit bawahan bertindak kepada perwira mereka yang terlibat dalam Kelompok Lubis.