Menuju konten utama

Latihan Militer AS dan Korsel Jadi Alasan Korut Tembakkan Rudal

Korut setidaknya telah menembakkan sebanyak 4 rudalnya selama kurang dari 2 minggu sejak 25 Juli. 

Latihan Militer AS dan Korsel Jadi Alasan Korut Tembakkan Rudal
Ilustrasi. Sebuah rudal terlihat meluncur dalam sebuah latihan militer di Korea Utara, dalam foto Jumat (10/5/2019) yang disediakan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA). ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS/foc/cfo

tirto.id - Joint Chief of Staff (JCS) atau Kepala Staf Gabungan satuan militer Korea Selatan mencatat bahwa Korea Utara sudah empat kali menembakkan rudalnya dalam kurang dari dua pekan terhitung sejak 25 Juli kemarin.

JCS mengatakan bahwa rudal-rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan oleh Korea Utara tersebut terbang sejauh kurang lebih 450 kilometer dan mencapai ketinggian 37 kilometer.

Menurut JCS, rudal yang ditembakkan dari perairan barat Korea Utara, di Provinsi Hwanghae Selatan pada Selasa (6/8/2019) dini hari, memiliki kesamaan karakteristik dengan rudal-rudal balistik jarak-pendek yang diluncurkan oleh Korea Utara sejak 25 Juli kemarin.

Dikutip The Guardian, pemerintah Korea Utara di Pyongyang beralasan bahwa penembakan rudal didasari atas sikap keberatan Korea Utara atas latihan militer bersama yang digelar oleh Amerika Serikat dan Korsel.

Korea Utara menganggap latihan tersebut merupakan pelanggaran perjanjian diplomatik antara keduanya, dan bukti kurangnya niat dari pemerintah Korea Selatan dalam menciptakan keamanan di Semenanjung Korea.

The Guardian mengutip dari Agensi Berita Sentral Korea (KNCA) juru bicara Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa hal itu diambil akibat Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama, meski sempat diperingati oleh pemerintah Korea Utara.

“Meski kami berkali-kali memberikan peringatan kepada keduanya (otoritas Amerika Serikat dan Korea Selatan), mereka tetap saja melakukan latihan militer bersama yang disinyalir menargetkan pemerintah Korea Utara,”

Menteri Luar Negeri Korea Utara juga menambahkan bahwa jika latihan militer bersama tersebut tetap dilakukan, pemerintah Korea Utara terpaksa “mencari cara lain” dalam penciptaan kedamaian di Semenanjung Korea.

Baca juga artikel terkait KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wisnu Amri Hidayat
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Yandri Daniel Damaledo