Mogok besar-besaran yang dimotori organisasi sayap PKI di era perdana menteri yang berasal dari Masyumi menyulut razia yang bermotif perseteruan ideologis.
Burhanuddin Harahap resmi sebagai perdana menteri pada 12 Agustus 1955. Ditugaskan mengembalikan wibawa pemerintah di mata Angkatan Darat dan masyarakat.
Abu Hanifah bergumul dengan kemodernan dan keislaman sejak kanak-kanak. Indonesianis George Kahin menggolongkannya dalam kelompok sosialis-religius di Masyumi.
Pada Pemilu 1955, 2014, dan 2019 mayoritas masyarakat Jawa Barat setia kepada partai politik atau calon presiden yang dianggap sebagai representasi Islam.