Indeks Masyumi
Razia Agustus 1951, Ketegangan antara Masyumi dengan PKI
Mogok besar-besaran yang dimotori organisasi sayap PKI di era perdana menteri yang berasal dari Masyumi menyulut razia yang bermotif perseteruan ideologis.
Peristiwa Tanjung Morawa, Darah Petani & Jatuhnya Kabinet Wilopo
Konflik agraria di Tanjung Morawa pada 1953 menewaskan lima orang petani dan memperkeruh hubungan PNI-Masyumi di Kabinet Wilopo.
Mereka yang Bertarung di Gelanggang Buku Era Demokrasi Terpimpin
Perayaan Hari Buku Nasional di era Demokrasi Terpimpin selalu panas. Sejumlah partai politik bertarung di Gelanggang Buku.
Laskar Hizbullah dan Sabilillah di Masa Revolusi Kemerdekaan
Laskar Hisbullah dan Sabilillah lahir di bawah panji Masyumi. Terpecah di masa Revolusi dan sebagian terserap ke DI/TII.
Prawoto Mangkusasmito: Nakhoda Terakhir Masyumi Sebelum Tenggelam
Karena sejumlah pentolannya terlibat dalam gerakan PRRI, maka Masyumi yang saat itu dipimpin Prawoto dibubarkan oleh Sukarno.
Pembubaran Parlemen dan Meruncingnya Hubungan PKI dengan Tentara
Sukarno menghendaki front nasional yang dapat ia kendalikan dan mendukung kebijakan-kebijakannya.
Para Pentolannya Terlibat PRRI, Masyumi pun Dibubarkan
Pergolakan di daerah yang tidak puas terhadap pemerintah pusat melibatkan sejumlah tokoh partai politik.
Mengapa Hampir Tidak Ada Masa Depan bagi Partai Masyumi Baru
Partai Masyumi baru dianggap tak punya masa depan. Mereka dinilai sulit memenuhi syarat administratif, apalagi menarik perhatian pemilih.
Partai Masyumi Didirikan Lagi Setelah Terkubur 60 Tahun
Partai Masyumi berdiri lagi setelah terkubur selama enam dekade.
Sejarah Emas Masyumi yang Tak Mampu Diulangi Partai Bulan Bintang
Sebagai penerus Masyumi yang pernah menjadi kekuatan politik utama di Indonesia, Partai Bulan Bintang belum mampu meraih prestasi serupa.
Bayang-Bayang Masyumi dan Penerus PNI yang Gagal di Sumbar
Kekalahan PNI di Sumatera Barat pada Pemilu 1955 tidak pernah berhasil dituntaskan keturunannya sampai sekarang.
Pemilu Pertama Indonesia Terlaksana Berkat Burhanuddin Harahap
Burhanuddin Harahap resmi sebagai perdana menteri pada 12 Agustus 1955. Ditugaskan mengembalikan wibawa pemerintah di mata Angkatan Darat dan masyarakat.
Sejarah Hidup Isa Anshary, Pendorong Negara Islam di Jalur Resmi
Isa Anshary adalah ulama yang produktif menulis buku soal politik Islam. Baginya, Revolusi Indonesia belum selesai dan dasar negara harus Islam.
Buya Hamka: Politikus tanpa Dendam, Modernis yang Serius Bertasawuf
Hamka tak pernah menaruh dendam pada lawan-lawan politiknya. Sebagai modernis, ia juga serius mempelajari tasawuf.
Jalan Modern Abu Hanifah, 'Orang Kiri' di Partai Masyumi
Abu Hanifah bergumul dengan kemodernan dan keislaman sejak kanak-kanak. Indonesianis George Kahin menggolongkannya dalam kelompok sosialis-religius di Masyumi.
Ekspresi Politik Indonesia 2019: Kembali seperti Pemilu 1955?
Polarisasi yang kian meruncing di masyarakat pada Pilpres 2019 tak sepenuhnya berakar dari Pemilu 1955.
Kemenangan Jokowi di Jatim: Kuasa NU Begitu Tangguh Sejak 1955
Pada Pemilu 1955, meski dihitung sebagai partai baru, NU mampu meraih suara yang cukup besar berkat pendekatannya yang moderat.
Kemenangan Prabowo di Jabar: Politik Identitas Tak Goyah Sejak 1955
Pada Pemilu 1955, 2014, dan 2019 mayoritas masyarakat Jawa Barat setia kepada partai politik atau calon presiden yang dianggap sebagai representasi Islam.
Tuduhan "PKI" dan "Khilafah" Hanya Mendorong Kebuntuan Politik
Dekade 1950-an diwarnai perang tuduhan antar partai. Hasilnya kebuntuan politik dan mandegnya proses penyusunan Undang-Undang Dasar.
Kesuksesan PKI di Pemilu Daerah Bikin Partai Lain Gusar
Ketika partai lain loyo, PKI melejit di pemilu daerah 1957-1958. Mampu menggeser perolehan suara PNI dan mengimbangi Masyumi.