Indeks Kurs Rupiah

Hari ini rupiah berada di posisi Rp14.533 per dolar AS.

Rupiah menguat jadi Rp14.544 per dolar AS.

Darmin Nasution memprediksi tekanan terhadap rupiah masih bisa muncul hingga 2-3 tahun lagi. Karena itu, kata dia, pemerintah harus terus berupaya memperbaiki fundamental ekonomi.

Rupiah menguat capai level tertinggi sepanjang November ini.

Rupiah menguat dari Rp14.595 per dolar AS menjadi Rp14.586 pada transaksi Senin sore.

Rupiah menguat 70 poin menjadi Rp14.595 per dolar AS pada Jumat pagi.

Rupiah terus menguat sejak Rabu pagi hingga Kami pagi menjadi Rp14.760 per dolar AS.

Setelah lama tertekan di atas Rp15.000 per dolar AS, rupiah mengalami penguatan dalam waktu singkat. Namun, ancaman tekanan masih ada.

Sejak Selasa sore hingga Rabu pagi, rupiah terus menguat jadi Rp14.790.

Kondisi ekspor yang belum mampu tumbuh optimal juga berkontribusi terhadap pertumbuhan rupiah saat ini.

CSA Research Institute Reza Priyambada memproyeksikan mata uang rupiah pada pekan ini bakal berada di kisaran Rp14.600 hingga Rp14.725 per dolar AS.

Sri Mulyani menilai pondasi perekonomian Indonesia terbukti telah bisa menopang berbagai peristiwa yang terjadi pada tahun ini.

Peluang bagi The Fed menaikkan suku bunga acuannya secara berkala membuat pelaku pasar kembali beralih ke dolar AS. Apa pengaruhnya bagi rupiah?

Bhima mengatakan tren penguatan mata uang rupiah ini sifatnya sementara, dengan salah satu faktor yang memengaruhinya ialah hasil pemilu sela di AS.

Defisit transaksi berjalan menjadi tantangan terbesar pemerintah di tengah tren penguatan rupiah dalam sepekan terakhir.

Rupiah tercatat bergerak ke posisi Rp14.892 pada Selasa, diabnding hari sebelumnya di angka Rp14.976 per dolar AS.

Rupiah menguat 1,24 persen dari Rp15.128 per dolar AS pada Kamis (01/11/2018) menjadi Rp14.940 per dolar AS

Investasi diperlukan untuk mendorong percepatan pembangunan proyek listrik (Fast Track Program/FTP).

Direktur Keuangan PLN, Sarwono memprediksi BUMN tersebut gagal membukukan laba bersih pada akhir 2018 karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Pertamina telah melakukan pendekatan dengan Petronas agar bisa bertransaksi menggunakan rupiah.