Pemimpin nasional Myanmar Aung San Suu Kyi tak akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York pada 20 September nanti.
Marzuki berharap, dalam waktu dekat, Tim Pencari Fakta PBB sudah mengantongi perizinan dari Koordinator Myanmar agar bisa segera menjalankan penelitian.
Dalam pidato perdananya sejak krisis Rohingya terjadi bulan lalu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahan sipil pertamanya ini tengah menghadapi tantangan terbesar.
Salah satu tokoh agama Buddha mengimbau agar persoalan Rohingya jangan dijadikan motif untuk mempertentangkan agama-agama di Indonesia. Sebab, tindakan kejahatan terhadap manusia tidak dapat dibenarkan agama mana pun.
Menurut Fadli, yang dilakukan Pemerintah Indonesia selama ini masih normatif, seperti seruan dan kecaman terhadap perlakukan dari aparat militer di Myanmar.
Tito Karnavian menyebut masih ada warga Myanmar yang berempati pada Rohingya. Tito mengatakan hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan di Myanmar.