Agus Gumiwang dinilai sebagai kader Golkar kandidat Ketua DPR baru yang belum pernah berurusan dengan kasus korupsi. Tapi, dukungannya terhadap pemberantasan korupsi juga diragukan.
DPR menunggu Golkar satu suara sesuai dengan hasil rapat Bamus DPR kemarin Rabu (11/12/2017) yang memutuskan untuk memberi waktu Golkar membahas nama pengganti Novanto sesuai mekanisme internal partai.
"Plt (Ketua DPR) dari 4 sisa pimpinan yang ada. Kemungkinan dari partai dengan suara terbesar setelah Golkar, berarti Gerindra, Fadli," kata Fahri Hamzah.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro menyatakan bahwa, pergantian lembaga negara DPR RI merupakan persoalan serius sehingga harus disikapi dengan serius.
Tindakan Setya Novanto menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR menggantikan dirinya tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, baik yang diatur dalam UU MD3 maupun Tata Tertib DPR.