Menuju konten utama

PAN dan Nasdem Desak Golkar Segera Kirim Nama Ketua DPR Baru

Zulkifli menyatakan, kosongnya posisi Ketua DPR akan berdampak pada kinerja pimpinan DPR.

PAN dan Nasdem Desak Golkar Segera Kirim Nama Ketua DPR Baru
Mantan Ketua DPR Setya Novanto tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/1/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Langkah Golkar yang hingga kini belum mengirim rekomendasi nama ketua DPR pengganti Setya Novanto ke pimpinan DPR, membuat Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem angkat bicara. Keduanya mendesak Golkar agar segera mengirimkan nama pengganti Setya Novanto.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan berharap Golkar segera mengajukan nama pengganti Setya Novanto agar jabatan ketua DPR tidak terlalu lama lowong, Menurutnya, posisi ketua DPR yang terlalu lama lowong akan berimbas buruk pada kinerja pimpinan DPR.

"Kan jangan ya sampai DPR tidak punya pimpinan. Tapi sepenuhnya hak Golkar. Siapanya itu terserah Golkar, karena itu haknya Golkar," kata Zulkifli di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Senada dengan Zulkifli, Sekjen Nasdem, Johnny G Plate pun menyatakan Golkar harus segera mengirim nama pengganti Setya Novanto. Menurutnya, proses pergantian ketua DPR bukan sebuah hal yang rumit. Sehingga tidak ada alasan bagi Golkar untuk menunda mengirimkan nama.

"Sikap fraksi Nasdem jelas, segera isi jabatan posisi DPR," kata Johnny di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Johnny tidak sepakat dengan alasan Golkar yang menyatakan pengiriman nama pengganti Setya Novanto setelah revisi UU MD3 di DPR rampung. Menurutnya, antara pengisian jabatan lowong ketua DPR dan revisi UU MD3 tidak ada hubungannya.

"Ini argumentasi yang terbalik. Di satu sisi ingin menambah jumlah pimpinan DPR agar efektif, di sisi lain sudah ada yang lowong ingin ditunda untuk diisi. Publik memperhatikan," kata Johnny.

Kalaupun menunggu revisi UU MD3, kata Johnny, revisi tersebut harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya seputar penambahan kursi pimpinan DPR saja. Sebab masih banyak hal lain yang mesti diubah dalam UU MD3 agar kinerja DPR lebih efektif ke depannya, seperti mekanisme pemilihan ketua DPR.

"Kalau sistem paket seperti sekarang itu sistem kartel politik. Tapi itu butuh waktu lama kalau direvisi menyeluruh. Kita ingin pergantian ketua DPR cepat," kata Johnny.

Golkar Tetap akan Kirim Nama Pengganti Novanto Usai Revisi MD3

Partai Golkar tetap bersikukuh dengan posisinya yang akan memberikan nama pengganti Setya Novanto setelah revisi UU MD3 rampung. "Saya sudah sampaikan bahwa kami di Golkar akan menunggu penyelesaian tentang revisi UU MD3, khususnya tentang penambahan pimpinan DPR berasal dari PDIP," kata Ketua DPP Golkar, Zainudin Amali, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Amali yakin pembahasan revisi UU MD3 tidak akan berjalan lama karena hanya menambah pimpinan DPR kepada PDIP. Sementara, di antara fraksi-fraksi DPR sudah ada kesepahaman.

"Kalau hanya itu maka menurut perkiraan kami pekan ini dibahas di Baleg dan pekan depan diharapkan calon ketua DPR dari Golkar sudah disampaikan pada pimpinan DPR," kata Amali.

Sementara itu, Ketua Baleg DPR, Firman Soebagyo menyatakan pembahasan revisi UU MD3 belum bisa dilaksanakan karena masih ada selisih pendapat di antara fraksi-fraksi DPR. Sebagian fraksi meminta agar ditambah dua kursi, sebagian yang lain meminta ditambah satu kursi saja.

"Jadi masih menunggu kesepakatan dengan pemerintah. Kemungkinan akan dibahas setelah periode masa sidang ini," kata Firman di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Saat ini, nama yang muncul sebagai pengganti Setya Novanto di antaranya adalah Azis Syamsudin, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, dan Kahar Muzakir.

Namun, menurut Firman yang juga anggota fraksi Golkar, saat ini belum ada keputusan dari DPP Golkar siapa yang akan diusulkan menjadi pengganti Setya Novanto sebagai ketua DPR. "Tunggu Pak Airlangga saja," kata Firman.

Baca juga artikel terkait PERGANTIAN KETUA DPR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto