tirto.id - Ketua Fraksi Golkar Robert J. Kardinal mengakui telah secara sepihak menandatangani surat pengantar atas penunjukan Azis Syamsudin sebagai Ketua DPR RI, yang diputuskan oleh Setya Novanto, pada 6 Desember lalu.
"Saya tandatangan karena surat dari DPP datang kepada saya sebagai ketua fraksi, saya bikin surat pengantar ke pimpinan DPR. Ini ada surat masuk. Itu tugas fraksi ya itu," kata Robert usai mengikuti rapat Bamus DPR di Nusantara III, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).
Ia berdalih langkahnya itu sudah tepat karena memang tidak ada mekanisme yang mengharuskan pemberitahuan kepada anggota Fraksi Golkar lainnya. Menurut Robert, ketika ada surat masuk dari DPP Golkar, maka Fraksi Golkar sebagai kepanjangan tangan partai di dewan bisa segera menyampaikannya ke Pimpinan DPR.
"Jadi enggak perlu kasih tahu ke anggota fraksi lainnya. Ini ada surat masuk langsung dorong. Lalu-lalu juga begitu kok. Karena mungkin kebetulan masalah ketua DPR jadi gaduh," kata Robert.
Keputusan sepihak dari Robert ini mendapatkan penentangan dari Wakil Ketua Fraksi Golkar Dito Ganinduto dan Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya kemudian menggalang tandatangan dari anggota Fraksi Golkar lainnya sebagai penolakan pada keputusan sepihak tersebut.
60 anggota Fraksi Golkar diketahui telah menandatangangi surat penolakan terhadap penunjukan Azis Syamsudin sebagai ketua DPR. Surat tersebut kemudian disampaikan kepada Pimpinan DPR dan telah dibahas di rapat Bamus DPR hari ini.
Namun, Robert menanggapi santai atas penolakan tersebut. Menurut dia, penolakan semacam itu hal yang lumrah terjadi di Golkar.
"Ya biasa aja. Golkar adalah partai yang sangat terbuka. Semua bisa berdebat. Keputusan ketua umum dan sekjen pun masih bisa diperdebatkan," kata Robert.
Secara pribadi, Robert juga mengaku tetap mendukung keputusan Setya Novanto menunjuk Azis Syamsudin sebagai ketua DPR.
"Kalau saya sih patuh pada aturan saja. Tegak lurus. Kita kalau enggak tegak lurus sama pimpinan, sama ketua umum, sama sekjen, bagaimana kita berpartai," kata Robert.
Perihal polemik internal Golkar ini, Rapat Bamus DPR memutuskan tidak akan membahas penunjukan Azis Syamsudin sebagai ketua DPR oleh Setya Novanto di Rapat Paripurna hari ini. Rapat Bamus DPR hanya akan membacakan surat Setya Novanto tersebut.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom