Prabowo dinilai terkesan berhati-hati mengkritik Jokowi sehingga justru menyalahkan presiden-presiden sebelumnya saat menyoroti kesalahan arah kebijakan ekonomi Indonesia.
Sebanyak 18 kawasan industri di luar Jawa, yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III tahun 2019, berpotensi menarik investasi senilai Rp250 triliun.
Sri Mulyani mengakui pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan populis. Tapi, dia menegaskan kebijakan populis tidak salah asal stabilitas perekonomian tetap terjaga.
Paket kebijakan ekonomi jilid XVI untuk membidik investasi asing, memangkas impor, meningkatkan ekspor, memperkecil CAD hingga stabilitas rupiah terjaga.
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, rencana pemerintah merelaksasi DNI dan membuka kesempatan investor asing menguasai sejumlah sektor usaha dikritik oleh Prabowo.