Indeks Gunung Merapi

Gunung Merapi kembali meletus pada Kamis (24/5) dini hari. Suara gemuruh terdengar dari semua pos pemantauan.

Sejumlah letusan freatik yang terjadi di Gunung Merapi pada beberapa hari belakangan menyerupai kondisi setelah terjadi erupsi besar pada 1872 dan 1930.

"Dari pengamatan visual yang kami lakukan, relatif tidak ada perubahan morfologi di kawah Merapi."

Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker karena hujan abu yang melanda sejumlah wilayah di Magelang.

BPBD mencatat, erupsi freatik Gunung Merapi ini berlangsung selama 4 menit dengan ketinggian 2.000 meter ke arah barat daya.

Peningkatan status Gunung Merapi ke level Waspada untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan belum perlu mengungsi.

Status Merapi dinaikkan menjadi Waspada setelah terjadi letusan yang diiringi dengan tremor dan vulkanik.

"Ini murni swadaya warga, tanpa ada bantuan dari pemerintah."

Warga yang masih mengungsi pasca-erupsi Gunung Merapi berasal dari Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul di Desa Glagaharjo; serta Desa Umbulharjo dan Argomulyo.

Gunung Merapi mengalami erupsi susulan pada Selasa dini hari, 22 Mei 2018. Erupsi ini yang pertama usai status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada.

“Status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada," kata Hanik.

Status Gunung Merapi ditetapkan berubah dari Normal menjadi Waspada, pada Pukul 23.00 WIB, Senin malam, 21 Mei 2018.

Naiknya status Gunung Merapi itu menjadi level waspada dimulai pada Pukul 23.00 WIB, 21 Mei 2018.

Sebanyak 381 warga Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta mengungsi setelah terjadi peningkatan aktivitas letusan freatik Gunung Merapi.

Warga di Dusun Stabelan, yang jaraknya sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi, telah mengungsi ke TPS Balai Desa Tlogolele sekitar pukul 20.00 WIB.

Status Gunung Merapi naik dari level normal ke waspada. BPPTKG mengimbau radius 3 km dari puncak Merapi harus dikosongkan dari aktivitas penduduk.

Status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada pada Pukul 23.00 WIB, 21 Mei 2018.

"Suhu langsung tinggi saat terjadi letusan. Tidak ada gejala dengan peningkatan suhu secara perlahan-lahan."

Letusan terjadi selama 6 menit dengan tinggi asap 1.200 meter dan angin condong ke arah Barat.

Aktivitas warga dilaporkan berjalan seperti biasa, terlebih yang terdampak hujan abu hanya beberapa desa, antara lain Kemiren dan Kaliurang di Kecamatan Srumbung.