"Tidak nampak secara visual karena tertutup kabut, sejak kemarin (25/5) siang sampai pagi ini (sekitar pukul 10.30 WIB)," kata petugas pengamat Gunung Merapi, Heru Suparwoko.
Berdasarkan analisis laboratorium BPPTKG, sampel dari letusan 21 Mei tersusun atas komponen magmatik dan bersifat lebih asam daripada material yang diletuskan pada 11 Mei.
"Berdasarkan analisa citra satelit cuaca Himawari untuk wilayah sekitar Gunung Merapi, pergerakan abu vulkanik ke Barat Daya," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara
"Kabar terbaru dari TNGM tentang Penutupan Obyek Wisata di Kawasan TNGM Selasa (22/5/2018) adalah dimaksudkan agar masyarakat tetap tenang dan bersiaga. Tetap berhati-hati bagi masyarakat yang berada pada radius 3 km."