Di antara 10 pekerja, yang dinyatakan hilang usai kebakaran terjadi di gudang dan pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, pada Kamis kemarin, tinggal tiga orang belum ditemukan.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Pol Edy Purnomo meminta agar yang datang adalah keluarga terdekat korban demi kepentingan identifikasi jasad korban.
Ada sejumlah kejanggalan yang terjadi dalam peristiwa ledakan gudang petasan di Tangerang, seperti korban anak-anak yang diduga sebagai pekerja perusahaan.
BPBD Tangerang menduga salah satu sebab utama banyaknya korban jiwa akibat kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi ialah adanya ruangan dalam kondisi tertutup dan di dalamnya banyak pekerja.
Selain ketujuh saksi yang telah diperiksa, polisi juga akan memeriksa pemilik pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya, Indra Liyono (40) yang telah pulang dari Malaysia.
Ibu Wawan sempat bercerita seberapa berbahayanya pabrik tempat ia bekerja karena tempat kerja itu dipenuhi bahan mercon yang sangat berbahaya jika meledak.
"Baru dua puluh kita periksa. Dua puluh itu kan belum separuh dari empat puluh tujuh kantung jenazah," ujar Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo.
Sesaat setelah ledakan, saksi pergi ke samping pabrik agak di ujung belakang, melihat ada karyawan yang sedang berusaha keluar. Banyak perempuan sudah terjebak di dalam meminta tolong.