tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Agus Suryana menduga kondisi ruangan tertutup rapat saat kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi terjadi pada Kamis pagi kemarin. Faktor ini, menurut dia, memicu banyaknya korban jiwa akibat insiden tersebut.
"Ada ruangan yang sangat tertutup dan diduga banyak pekerja di sana. Ketika terjadi ledakan, pekerja kaget dan sulit menyelamatkan diri. Akibatnya banyak korban meninggal," kata Agus di Tangerang, Jumat (27/10/2017) seperti dikutip Antara.
Berdasar data sementara, kebakaran yang disertai ledakan keras itu menelan 47 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka serius. Menurut Agus, BPBD Tangerang baru menerima informasi mengenai kasus kebakaran itu pada Pukul 09.30 WIB atau sekitar setengah sampai satu jam usai kejadian.
Dia mengklaim penanganan kebakaran ini sudah sesuai prosedur. Pada penanganan awal ketika kebakaran terjadi, BPBD Tangerang mengerahkan sekitar enam mobil pemadam kebakaran. Proses pemadaman api baru tuntas pada kamis siang, sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, proses evakuasi sejumlah korban dengan luka bakar parah bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Harry Kurniawan menambahkan 47 korban meninggal telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan indentifikasi sejak Kamis sore kemarin.
Sementara itu, korban yang kini dalam perawatan intensif akibat luka bakar serius tersebar di beberapa rumah sakit. Data kepolisian mencatat, di RS Mitra Husada ada lima orang, kemudian di RSUD Kabupaten Tangerang ada tujuh orang, lalu di RS BUN ada 39 orang. Sebagian korban ada yang pulang karena hanya memerlukan rawat jalan.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom
