Sejumlah petugas PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) memperbaiki jaringan listrik pasca di hantam gempa di daerah Lolu Selatan, Palu Timur, Selasa (2/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander
Selain pembagian bantuan yang tidak merata, warga mengaku sulit mendapatkan BBM dan mengeluhkan listrik yang masih putus sejak diguncang gempa pada Jumat pekan lalu.
Dengan tidak menetapkan gempa dan tsunami Palu-Donggala sebagai bencana nasional, pemerintah Indonesia dalam tahap tertentu dinilai merasa mampu menanggulanginya sendiri.
"Status itu ga penting, yang penting perlakuan kita lah. Enggak usah, administrasi itu nomor dua. Yang penting sekarang kita sudah melakukan semua, dan Presiden sudah meng-green light [pemberian bantuan] dari asing," ujar Luhut.
Di daerah laut dalam, gelombang tsunami bisa melesat bergerak menuju darat sekitar 700-800 kilometer per jam. Kecepatannya menurun ketika semakin mendekati daratan yang dangkal.