tirto.id - Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga saat ini perkembangan penanganan pasca gempa dan tsunami memakan korban meninggal dunia hingga 1.234 jiwa. Ia mengatakan hal tersebut saat konferensi pers pada Selasa (2/9/2018) siang.
"Perkembangan darurat bencana gempa dan tsunami per hari Selasa, pukul 13.00 WIB, adalah 1.234 orang meninggal, asal Palu, Donggala, Sigi, Parigi Muntoung. Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit di Palu, jadi sulit identifikasi. Disebabkan oleh gempa bumi reruntuhan dan tsunami di daerah masing-masing," kata Sutopo.
Tak hanya itu, kata Sutopo, terdapat juga korban luka berat sebanyak 799 jiwa, 99 orang dinyatakan hilang, 153 orang tertimbun puing-puing bangunan, hingga 61.867 jiwa pengungsi yang tersebar di 109 titik di seluruh Palu. Terdapat juga 65.733 unit rumah rusak.
"Hari ini juga akan ada pemakaman massal. Disiapkan 15 truk dan 1.000 kantong jenazah. Namun jumlah total belum bisa dipastikan," kata Sutopo.
Namun, kata Sutopo, jumlah korban yang tertimbun lumpur di komplek perumahan Petobo dan Balaroa belum diketahui dengan jelas. Itu dikarenakan komplek perumahan hilang dan sulit diidentifikasi.
"Kebutuhan dasar untuk pengungsi belum terlayani. Semua tenda, logistik, BBM, trauma healing, dll masih sangat dibutuhkan. Kita perlu waktu penanganan-penanganan tersebut," kata Sutopo.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri