Indeks G30s Pki

Pranoto Reksosamodra ditunjuk menjadi pelaksana tugas harian Menpangad, namun dihalangi Soeharto. Sialnya, dia kemudian dituduh terlibat G30S.

Isu kebangkitan PKI tak dipercaya masyarakat. Tapi tetap saja itu berdampak buruk. Salah satunya menghambat penyintas memperoleh hak-haknya.

Gerakan Letkol Untung dan kawan-kawan berhasil dipadamkan dengan sangat mudah. Padahal, ia mencatut nama orang-orang besar sebagai pendukungnya.

Mayoritas percakapan Generasi Z di media sosial menunjukkan mereka tidak percaya dengan isu "PKI bangkit lagi."

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang masih menjadi kontroversi kini viral lagi dan ditayangkan kembali.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengulang narasi usang soal PKI menjelang 30 September. Istana menyebut itu biasa saja.

Kisah fitnah tentang perempuan-perempuan yang melakukan tarian telanjang Harum Bunga semakin langgeng dalam narasi sejarah Orde Baru.

Kisah para serdadu berpangkat rendah yang menculik dan membunuh petinggi Angkatan Darat pada Subuh 1 Oktober 1965.

Masih perlukah masyarakat menonton film PKI bikinan Orde Baru?

Sukarno enggan menunjuk Soeharto sebagai pengganti Yani karena ia dianggap keras kepala. Gerakan Letkol.

Luput dan lengah.
Noda sejarah pada
malam berdarah.

Dedi ingin menghapus stigma pendukung Jokowi alergi terhadap film yang disutradarai almarhum Arifin C. Noer ini.

Sejak Maret 1965 di Aceh dan seluruh Sumatera, TNI AD telah berlatih mengerahkan warga sipil untuk menghabisi PKI.

Alfian menyebut komunisme bangkit karena kelalaian pemerintah yang menjadi negara liberal tanpa filter.

Amoroso Katamsi yang dikenal sebagai Jenderal Soeharto dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI itu wafat setelah sempat dirawat di RS TNI Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta.

Di bawah Gufron Dwipajana, Pusat Produksi Film Negara (PPFN), telah melahirkan sejumlah film propaganda terkait Soeharto. Di antaranya adalah Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984).

Dalam arsip Jakarta Embassy Files tanggal 18 Oktober 1965, disebutkan adanya usul menghabisi Marsekal AURI andalan Sukarno.

Mahfud MD berpendapat bahwa arsip rahasia itu tetap akan menimbulkan simpang siur dan tak perlu dilakukan validasi.

"Para aparat penegak hukum, apakah itu Komnas HAM, Kepolisian dan Kejaksaan, untuk menemukan bukti dan saksi itu sangat sulit, begitu lamanya, maka sudah sangat bias," kata Wiranto.

“Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu.”(A.H. Nasution)