Indeks Fasisme

Di tanah kastil.
Aroma merdeka yang
harum dan subtil.

Kelompok-kelompok fasis Amerika Serikat mengklaim susu sapi, Taylor Swift, dan sejumlah produk budaya populer lainnya sebagai simbol supremasi kulit putih. Lebih sering gagal ketimbang berhasil.

Klub bola gurem dari Italia ini meneriakkan simbol-simbol marxisme di tengah lapangan.

Istilah radikal sering digunakan secara sembrono dan akhirnya jadi stigma. Padahal, dari zaman ke zaman praktik, tujuan politik, dan ideologi radikal sangat beragam dan tak melulu berakhir dengan kekerasan.

Mengkilat baja.
Sobat fasis mengikat
Berlin dan Roma.

Mengkilat baja.
Sobat fasis mengikat
Berlin dan Roma.

Kim Jong-Il suka serial Rambo. Stalin menggemari Tarzan. Saddam mengagumi The Godfather, sementara Hitler kepincut Mickey Mouse.

Lagu Gloomy Sunday dituduh menyebabkan ratusan orang bunuh diri pada dekade 1930an dan 1940an. Di luar rumor dan legenda, ada banyak faktor lain yang diduga bermain. Krisis ekonomi dan kebangkitan fasisme adalah salah duanya.

Kandungan senyawa aktif Psilocybin dalam "jamur ajaib" diklaim dapat membuat seseorang memilih pandangan politik terbuka.

Anasir-anasir fasis Jepang masih kuat di tahun 1960an dan bertahan sampai hari ini.

Ketika Benito Mussolini ditangkap pada 1943, Adolf Hitler mengirimkan Kapten Otto Skorzeny dan pasukan Angkatan Udara untuk membebaskannya. Kedua pemimpin fasis itu memang sahabat akrab.

Poster-poster Anti-Tank dianggap tajam secara visual maupun perkataan.

Komunitas minoritas Yahudi dan Serbia di Kroasia memboikot peringatan Holocaust pada 2016 dan 2017.

Bannon memainkan manuver politik canggih yang mendudukkannya sebagai orang kepercayaan Trump.

Life After Hate menawarkan solusi untuk kembali ke jalan anti kekerasan.

Jika Adolf Hitler punya Eva Braun yang setia mati bersama kekasihnya yang diktator, maka Benito Mussolini di Italia punya Claretta Petacci.