Saat ini pasokan listrik di Kalimantan hanya mampu menahan 2.000 MW, tetapi kehadiran Ibu Kota baru akan menghasilkan beban sampai 2.800 MW, sehingga berpotensi kelebihan beban 800 MW.
Para pengusaha mulai melirik potensi bisnis pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Hal ini karena biaya teknologi pembangkit berbasis EBT semakin murah.
Agus Sari menganggap luputnya bahasan energi baru terbarukan (EBT) dalam debat capres ke-2 karena menurutnya debat berjalan dinamis dan tergantung pembicaraan antara dua paslon.