Indeks Capres 2019

Prabowo Subianto sampai ke rumah SBY pada Kamis (9/8/2018) pukul 09.53. Keduanya bakal membahas nama calon wakil presiden.

Prabowo Subianto sudah berangkat ke rumah Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferru Juliantono, kepada Tirto saat dihubungi pukul 9.00 pagi.

"Saya sedang menjalankan tugas di Jakarta. Dan saya tidak terlibat dalam proses, karena saya bukan anggota partai mana pun." ~ Anies Baswedan saat ditanya soal kemungkinan maju sebagai capres.

Prabowo Subianto akan mendaftar sebagai capres ke KPU usai salat jumat, 10 Agustus 2018.

Restu atau dukungan ulama dipakai para elite dan politikus untuk melegitimasi langkah-langkah mereka dalam pertarungan politik dan mendulang suara.

Koalisi partai PAN belum jelas
apaka ke Prabowo atau
Jokowi.

KPU memastikan tak ada satu pun dokter kepresidenan yang akan memeriksa calon presiden-wakil presiden, termasuk dokter Terawan.

Gerindra menilai Ustaz Abdul Somad punya sisi positif untuk dijadikan cawapres Prabowo.

Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade mengatakan Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Kamis, 9 Agustus 2018.

Bak dunia bisnis, politik di Indonesia melahirkan kartel: hajat kepentingan publik tetap dikendalikan segelintir politikus dan pengusaha.

Pemerintah dinilai mencederai reformasi karena tak melindungi kebebasan publik berekspresi dan berpendapat, karena gerakan ini legal.

"Ya kapan lagi kalau tidak tanggal 9 [Agustus]," kata Zulkifli.

Sekjen sembilan parpol koalisi Jokowi akan berkonsultasi mengenai syarat pencapresan ke KPU hari ini.

Jokowi meminta awak media menunggu kapan ia akan mendaftarkan diri sebagai capres untuk Pemilu 2019.

"Hadir dong nanti Pak Sekjen," kata Ketua Desk Pemilu PKB

Mendagri menebak seperti itu lantaran hingga kini belum ada calon pasti pasangan capres-cawapres untuk Pemilu 2019.

Beberapa calon untuk
calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi
di Pemilihan Presiden 2019.

Jokowi lebih banyak merespons taktik kubu sebelah dengan mendekati para ulama. Ia ingin menjaga koalisinya solid.

Nama Jenderal Gatot Nurmantyo meredup mendekati pendaftaran calon presiden dan wakil presiden 2019.

PKS ngotot menyodorkan Salim Segaf Al-Jufri sebagai wakil presiden pendamping Prabowo sesuai hasil rekomendasi 'Ijtima Ulama'.