Ia aktivis hak asasi manusia yang percaya pada nilai demokrasi, pancasila, dan cinta kasih dalam agama. Perjuangannya kini ibarat upaya menegakkan keadilan di zaman Arab Jahiliyah.
Cita-cita Islam adalah kesetaraan, termasuk bagi perempuan. Makanya, Lies menilai kaum hawa dan Islam adalah dua elemen yang tak terpisahkan untuk diperjuangkan.
Muhammad Quraish Shihab adalah mufasir yang sangat produktif. Ia menyusun Tafsir al-Mishbah dan menjadi salah satu karya paling otoritatif dalam bidang tafsir Alquran.
Haidar Bagir, pendiri penerbit Mizan, fokus pada kajian tasawuf, terutama varian falsafi. Inilah yang mendorongnya mengkampanyekan sikap toleran, termasuk kepada kelompok minoritas.
Bagi Abdul Hadi W.M., rentang waktu 1976-1982 adalah periode ketika para sastrawan Indonesia melakukan percobaan baru dalam berkarya dengan menggali tradisi sebagai sumber penciptaan.
Di mana-mana, Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus kondang sebagai kiai yang juga sering menulis puisi. Di tangannya, sajak-sajak bisa menjadi alat kritik terhadap penguasa.