Abu Hanifah bergumul dengan kemodernan dan keislaman sejak kanak-kanak. Indonesianis George Kahin menggolongkannya dalam kelompok sosialis-religius di Masyumi.
Nyai Nur Chadijah berjasa dalam memelopori kelas khusus perempuan di pesantren tradisional. Bersama suaminya, K.H. Bisri Syansuri, ia belajar di Makkah.
Sejarah Kementerian Agama RI tidak bisa dilepaskan dari sosok K.H. Masjkur, Menteri Agama dalam 5 kabinet berbeda. Ia sempat ditugaskan membujuk Kartosoewirjo.
Tak terima dominasi laki-laki dalam kelas-kelas sekolah Islam campuran, Rahmah El Yunusiyah menginisiasi berdirinya Diniyah Putri, sekolah Islam khusus perempuan.
Abikusno mengikuti jejak sang kakak, Tjokroaminoto. Titelnya berderet: pewaris PSII, perancang Piagam Jakarta, penggagas sumpah presiden, hingga menteri perhubungan pertama.
Bagi Mas Mansoer, kemunduran Islam terjadi karena umat terlalu memikirkan akhirat. Namanya cuma disebut sekilas dalam sejarah, meski perannya sangat penting.