Menuju konten utama

Puluhan Ribu Orang Berunjuk Rasa Tolak Kebijakan Trump

Puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di beberapa kota di Amerika Serikat dan bandar udara pada Minggu waktu setempat untuk berdemonstrasi mengenai kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump

Puluhan Ribu Orang Berunjuk Rasa Tolak Kebijakan Trump
Warga berdemonstrasi mendukung Affordable Care Act dan memprotes Trump dalam First Stand Rally di Newark, New Jersey, Amerika Serikat, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie Keith.

tirto.id - Puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di beberapa kota di Amerika Serikat dan bandar udara pada Minggu waktu setempat untuk berdemonstrasi mengenai kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump yang membatasi masuknya pendatang dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Unjuk rasa pada Minggu, (29/1/2017) mengambil tempat di Battery Park di pusat kota Manhattan, di lingkungan patung Liberty di pelabuhan kota New York yang merupakan simbol lama selamat datang di Pantai AS.

Senator Partai Demokrat New York Charles Schumer di tengah-tengah massa menyatakan bahwa kebijakan Trump tidak menunjukkan sebagai bangsa Amerika dan bertentangan dengan nilai-nilai pokok negara itu.

"Saya tidak akan berhenti sampai kebijakan yang memuakkan itu dicabut," ujarnya, kata pemimpin senat dari Partai Demokrat itu.

Aksi massa yang diperkirakan diikuti sekitar 10 ribu orang itu kemudian melakukan long march dimulai menuju kantor Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS di pusat kota Manhattan.

Sementara itu, di Washington, ribuan orang berunjuk rasa di Lafayatte Square seberang Gedung Putih. Mereka menyerukan, "Tidak ada kebencian, tidak ada kekhawatiran, selamat datang para pengungsi."

Salah satu pengunjuk rasa itu adalah Aria Grabowski (30), warga Washington yang membawa pamflet dengan foto seorang pengungsi Yahudi yang melarikan dari Jerman pada 1939 dengan menggunakan kapal yang ditolak dari Havana, Kuba, dan terpaksa pulang ke Eropa. Diketahui bahwa lebih dari 250 orang yang menumpang kapal itu akhirnya tewas oleh Nazi.

Sedangkan di Bandara Metropolitan Detroit, polisi memagar betis jalan menuju terminal saat 3.000 orang pengunjuk rasa menyanyikan "Tidak ada kebencian, tidak ada ketakutan, para pengungsi datanglah kemari."

Di antara para pengunjuk rasa terdapat Wail Aljirafi dan istrinya, Samyeh Zindani, dari Kota Ann Arbor, Michigan, bersama ketiga anak mereka.

"Kami ingin mereka selalu ikut merasakan," kata Zindani, warga Yaman-Amerika, seperti dikutip Antara dari Reuters, Senin (30/1/2017).

Di Hamtramck, kota satelit di Detroit, Michigan, yang dihuni sebagian besar keluarga pendatang dari Yaman dan dewan kota negara pertama mayoritas muslim, sedikitnya 600 orang berunjuk rasa di luar Balai Kota.

Rama Alhoussaini (23), imigran Suriah yang tinggal di dekat Dearborn menuturkan dia dan keluarganya berpindah ke Michigan pada 1999 saat dia masih berusia enam tahun.

"Ini membuat saya merasa seperti tidak diinginkan tinggal di sini," tuturnya

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh