Menuju konten utama

Puisi Anne Frank Terjual Seharga $148.000

Sebuah puisi yang ditulis oleh Anne Frank, gadis Yahudi asal Belanda, telah terjual di rumah lelang seharga $ 148 ribu.

Puisi Anne Frank Terjual Seharga $148.000
Anne Frank. [Foto/annefrank.org.uk]

tirto.id - Sebuah puisi yang ditulis oleh Anne Frank, gadis Yahudi asal Belanda, telah terjual di rumah lelang seharga $ 148 ribu. Puisi tersebut tertulis di sebuah halaman yang robek dari lembar memo milik adik dari sahabat Anne Frank. Anne mengirim puisi delapan baris tersebut kepada temannya pada tahun 1942.

BBC melaporkan bahwa rumah lelang Bubb Kuyper di kota Belanda Haarlem awalnya menghargai catatan tulisan tangan tersebut sebesar $33.000- $53.000.

Anne Frank dikenang atas buku hariannya yang ditulis selama dua tahun keluarganya bersembunyi di loteng apartemen di atas toko ayahnya di Amsterdam untuk menghindari Nazi selama pendudukan Jerman. Buku harian tersebut merupakan salah satu dokumen penting dan mendalam dari tragedi Holocaust.

Mereka akhirnya ditemukan dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi, di mana Frank meninggal karena penyakit tifus pada usia 15.

Puisi yang dilelang bertuliskan tanggal 28 Maret 1942, sekitar empat bulan sebelum ia dan keluarganya mulai bersembunyi. Ditujukan pada " Cri-Cri Tersayang," puisi ini ditulis dalam album poezie (buku persahabatan) milik Christiane van Maarsen, adik dari sahabat Frank, Jacqueline. Buku seperti yang umum di kalangan pemuda Belanda pada saat itu.

Jacqueline, teman Anne Frank, menjelaskan mengapa dirinya menjual halaman tersebut di situs web lelang.

“Adikku (Cri-Cri) merobek halaman ini dari album poezie dan memberikannya kepadaku sekitar tahun 1970,” ucapnya dalam catatan yang disertakan pada barang yang dijual.

Rumah Lelang The Bubb Kuyper, yang berbasis di Haarlem, Belanda, menyatakan bahwa Jacqueline van Maarsen menjual puisi itu karena dia tahu adiknya, yang meninggal pada tahun 2006, tidak melihatnya sebagai sesuatu yang berharga.

“Aku tahu bahwa adikku tidak terikat pada surat yang dikirimkan Anne padanya, tidak seperti apa yang dikirimkan Anne untukku, dan itu adalah alasan mengapa aku menempatkannya untuk dijual.” Ujar Jacquieline dalam catatan, seperti dilansir TIME.

The New York Times melaporkan bahwa museum Anne Frank House, Amsterdam, didirikan di tempat keluarganya bersembunyi selama dua tahun. Museum ini tidak menawar dokumen karena tidak langsung menjelaskan kehidupan Anne Frank. Seorang juru bicara untuk museum, Maatje Mostart, mengatakan, bagaimanapun, bahwa itu bagian yang sangat istimewa dari koleksi Anne Frank selama bertahun-tahun.

Baca juga artikel terkait TRAGEDI HOLOCAUST atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz