tirto.id - PT Liga Indonesia Baru, selaku operator GoJek Traveloka Liga 1 2017 telah mengajukan permohonan mendatangkan wasit FIFA kepada PSSI. Tindakan tersebut diambil sebagai langkah cepat serta bagian dari program pembinaan dan peningkatan kualitas wasit. Diharapkan adanya wasit impor dari FIFA akan dapat mempengaruhi dan meningkatkan kompetensi wasit-wasit lokal.
Lewat surat resmi PT. LIB bernomor 186_LIB_VII_2017 tanggal 18 Juli 2017, PT LIB telah mengajukan permohonan mendatangkan wasit FIFA kepada PSSI. Tindakan tersebut diambil sebagai langkah cepat serta bagian dari program pembinaan dan peningkatan kualitas wasit. Diharapkan adanya wasit impor dari FIFA akan dapat mempengaruhi dan meningkatkan kompetensi wasit-wasit lokal.
“Kami sudah berkomunikasi dengan PSSI dan Ketua Umum sangat menyetujui dengan rencana itu,” ujar Direktur Utama PT LIB, Berlington Siahaan sebagaimana dikutip situs resmi Liga 1.
Jika sesuai rencana, wasit impor tersebut akan memimpin 50 persen dari total pertandingan sisa di Liga Gojek 1 Traveloka 2017. Dalam pertandingan tertentu juga akan ada kolaborasi langsung antara perangkat pertandingan lokal dengan yang didatangkan dari FIFA. Artinya, peran wasit dan perangkat pertandingan lokal tidak akan disingkirkan begitu saja.
Dalam rilis resminya, PT LIB juga menekankan bahwa kebijakan tersebut diambil dengan tujuan meningkatkan kualitas pertandingan sebagai salah satu hiburan masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi suatu hal baru dan bermanfaat. Selain memberikan pengalaman baru, kehadiran wasit dan perangkat pertandingan berlisensi FIFA diharapkan mampu menularkan kepemimpinan yang baik demi kemajuan sepakbola tanah air.
Persoalan kompetensi wasit dikeluhkan oleh hampir semua tim peserta di putaran pertama adalah terkait kompetensi wasit. Salah satunya pertandingan Bali United melawan tuan rumah Barito Putera, Jumat (14/7/2017) pekan lalu. Di pertandingan tersebut, wasit Rihendra Purba seolah menutup mata terhadap tekel berbahaya yang dilakukan Douglas Packer terhadap Irfan Bachdim. Padahal, tekel itu jelas-jelas berbahaya karena dilakukan dari belakang dan mengenai kaki Bachdim saat bola sudah terlepas dari kaki sang pemain.
Pada kasus sebelumnya wasit Kusni menganulir gol-gol Persib Bandung pada laga melawan tuan rumah Madura United, Minggu (9/7/2017) lalu. Pada pertandingan tersebut, wasit Kusni menganulir dua gol Persib yang dianggap berbau offside, serta memberikan satu tendangan penalti kontroversial untuk Madura United.
Wasit Kusni menganulir gol Maitimo karena menganggap pemain naturalisasi Timnas Indonesia tersebut sudah berdiri dalam posisi offside usai menerima umpan sundulan Essien. Sementara itu, gol Essien dianulir wasit Kusni lantaran sebelumnya bola membentur Maitimo yang diklaim berada di posisi offside. Padahal, menurut tayangan ulang lebih banyak pihak beranggapan bahwa Maitimo tidak berdiri dalam posisi offside.
Tak hanya Bali United dan Persib, musim ini hampir semua klub Liga 1 mengeluhkan kinerja wasit. Mulai dari Borneo FC (pada pertandingan melawan Persegres Gresik United dan Sriwijaya FC), Semen Padang (pada pertandingan melawan Bhayangkara FC), Persiba Balikpapan (pada pertandingan melawan Semen Padang), Persija dan Persegres Gresik United (saat keduanya berhadapan), hingga Bhayangkara FC (pada pertandingan melawan Persija). Bahkan, klub papan atas macam PSM Makassar pun tak hanya satu dua kali mengeluhkan kinerja wasit di sepanjang musim ini.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH