Menuju konten utama

Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, 3 April 2023

IHSG diprediksi bergerak sideways pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (3/4/2023). Berikut rekomendasi saham dari analis.

Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, 3 April 2023
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (3/4/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.731 sampai dengan 6.847.

"Hari ini IHSG terlihat cenderung bergerak sideways," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya.

William mengatakan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Sedangkan peluang kenaikan dalam jangka pendek masih terlihat cukup terbatas.

"Sehingga terjadi koreksi wajar, maka momentum masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham yang memiliki fundamental kuat dengan market cap besar," jelasnya.

Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:

- UNVR

- ICBP

- BMRI

- JSMR

- ITMG

- ASII

- BSDE

Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia, Chisty Maryani melihat pergerakan indeks KOMPAS100 dalam sebulan terakhir tercatat terkoreksi -1,06 persen. Meskipun demikian, pergerakan secara year to date masih terpantau positif yakni menguat +0,09 persen.

KOMPAS100 merupakan indeks yang berisi emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan nilai kapitalisasi pasar yang besar. Indeks Kompas100 mewakili sekitar 70 persen - 80 persen total keseluruhan saham yang tercatat di BEI.

Koreksi yang terjadi dalam indeks Kompas100 sejalan dengan pelemahan yang terjadi di IHSG karena tekanan dari global terkait isu likuiditas perbankan AS, kekhawatiran akan hawkishnya kebijakan moneter yang masih cukup ketat oleh Federal Reserve, serta potensi perlambatan ekonomi global yang membawa kekhawatiran pelaku pasar yang cukup tinggi.

Emiten yang menjadi jawara di dalam indeks kompas100 diantaranya adalah AKRA yang menguat +11,91 persen atau menguat +165 poin. Kemudian ada saham WIFI yang telah terapresiasi +15,28 persen dalam sebulan.

AKRA mengalami kenaikan seiring dengan laporan kinerja yang rilis positif dimana laba bersih meningkat 116 persen YoY mencapai sebesar Rp 2,4 triliun. Kenaikan kinerja tersebut berkat segmen penjualan lahan industri yang tumbuh di tengah momentum aktivitas manufaktur dalam negeri yang masih ekspansif dan distribusi maupun distribusi minyaknya yang meningkat.

Sementara untuk WIFI mengalami peningkatan dari kenaikan kinerjanya yang tumbuh solid, di mana laba bersih meningkat 136 persen YoY mencapai sebesar Rp58,4 miliar.

Di sisi lain, emiten indeks Kompas100 yang tertekan diantaranya adalah WSKT yang masih terkoreksi -35 persen selama bulan Maret 2023. Hal tersebut dikarenakan dari sisi sektor konstruksi yang masih tertekan di tengah era kenaikan suku bunga seperti saat ini.

Prospek seluruh saham-saham KOMPAS100 ke depan masih menarik untuk dikoleksi, dengan catatan pemilihan saham tersebut disesuaikan dengan sektor yang potensial. Sehingga saham-saham dalam indeks KOMPAS100 masih layak untuk di hold atau di akumulasi.

Berikut rekomendasinya :

AMRT (Buy)

Support : 2.850

Target : 2.990

Cut loss : 2.800

JSMR (Buy)

Support : 3.190

Target : 3.280

Cut loss : 3.160

MYOR (Buy)

Support : 2.550

Target : 2.800

Cut loss : 2.520

Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.

Baca juga artikel terkait PROYEKSI IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin