Menuju konten utama

Proyek LRT Tetap Dilanjutkan Sampai 2020

Proyek LRT Tetap Dilanjutkan Sampai 2020

tirto.id -

Proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) yang akan terintegrasi dengan sarana angkutan umum lain di wilayah Jakarta dan kota-kota satelit di Jawa Barat akan terus dilanjutkan sampai 2020.

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perhubungan, Gubernur DKI Jakarta serta para perwakilan dari pemerintah provinsi Jawa Barat, PT Kereta Api Indonesia dan PT Adhi Karya  tentang perkembangan pembangunan kereta api ringan LRT di Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Rapat koordinasi juga memutuskan dua hal penting: pertama soal tentang penggunaan rel dengan standard gauge, yang lebarnya sesuai dengan standar internasional dan kedua, tentang pembiayaan jalur LRT rute Jakarta akan dibiayai APBD DKI dan untuk luar Jakarta dibiayai APBN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rel LRT yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggunakan standard gauge, yang lebarnya sesuai dengan standar internasional yakni 1,435 milimeter. Lebar rel ini banyak digunakan untuk jalur trek kereta di seluruh dunia.

"DKI akan mengembangkan rel LRT yang standard gauge seperti diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta menggunakan APBD. Pemegang Anggaran (PA)nya ada di Gubernur DKI," kata Darmin seusai rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Pembiayaan LRT

Rapat koordinasi juga menyepakati pembangunan rel LRT di dalam wilayah Jakarta akan dibebankan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dana APBD. Sedangkan jalur luar Jakarta akan dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan dengan dana APBN.

Dengan demikian, untuk pembiayaan jalur LRT luar Jakarta yaitu rute Cibubur-Cawang sepanjang 14,3 kilometer dan Cawang-Bekasi sepanjang 18,5 kilometer akan menggunakan dana APBN.

Menurut rencana, pembangunan proyek LRT dilakukan dalam dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer yaitu lintas layanan Cibubur-Cawang-Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 42,1 kilometer serta Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol sepanjang 41,5 kilometer.

Terkait dengan rencana tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tahap awal pembangunan bisa selesai sebelum Asian Games 2018 berlangsung.

"Bisa (selesai untuk Asian Games). Tapi hanya fase satu, itu yang akan melewati venue berkuda, velodrome dan basket. Kami juga akan membangun depo, dan jalur rel melewati apartemen. Ini tugas pemda," kata Basuki.

Revisi PP Nomor 98 Tahun 2015

Untuk menindaklanjuti hasil rapat bersama tersebut, pemerintah akan melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

Menurut gubernur yang biasa disapa Ahok itu, selama ini kelanjutan proyek LRT terganjal PP tersebut karena belum ada pengaturan terkait kerja sama BUMN dengan BUMD dalam membangun proyek LRT, sehingga harus menunggu revisi dari PP tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya  berharap revisi PP itu bisa berlangsung cepat, agar proses pembangunan rel LRT bisa berlanjut paling cepat pada April atau Mei 2016 dari target selesai sepenuhnya pada 2020.

Pemerintah melalui PP Nomor 98 Tahun 2015 juga telah menugaskan kepada PT Adhi Karya (Persero) untuk membangun prasarana LRT terintegrasi, yang meliputi jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun maupun fasilitas operasi. (ANT)

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH